MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Melejitnya harga cabai hampir di semua daerah, termasuk Mojokerto, membuat Bulog menggelontornya dengan operasi pasar. Operasi yang disebut Stabilitasi Harga Pangan (SHP) itu menggelontor sekitar 20 kg cabai dengan harga Rp 35 ribu per kg.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan, Anita Andreani menjelaskan, sebenarnya Bulog sudah menggelontor operasi pasar sejak beberapa hari lalu. Namun karena sejak beberapa hari ini harga cabai sudah melebihi Rp 100 ribu per kg, maka operasi pasar harus dilakukan.
Baca Juga: TPID Kabupaten Mojokerto Antisipasi Inflasi Saat Ramadhan
"Operasi pasar memang dilakukan hingga harga cabai menurun," ujarnya kepada wartawan, Selasa (10/1).
Dalam operasi pasar yang digelar di depan kantor bulog Jl RA Basuni Kabupaten Mojokerto ini, pihaknya mengambil cabai hijau dari petani yang ada di sekitar Kecamatan Jetis.
Operasi pasar ini hanya mengambil 20 kg per hari agar stok segera habis dan cabai tak ada yang busuk. "Memang sengaja tak menggelontor dengan stok terlalu banyak agar tak mubazir kalau tak habis hari ini," paparnya.
Baca Juga: Pengendalian Inflasi, Bupati Mojokerto Ikfina Launching Wulandari
Selain cabai, Bulog juga menjual beberapa bahan pokok seperti beras yang dijual dengan harga Rp 8000 per kg, lalu gula Rp 12.300 per kg, tepung terigu Rp 7000 per kg dan minyak goreng Rp 26 ribu per kg.
Seorang pembeli di Bulog, Diah Utami (52) warga Desa/Kecamatan Sooko mengaku jengkel dengan harga cabai yang terus melonjak beberapa hari ini. Untuk harga cabai rawit di pasaran, saat ini mencapai Rp 85-100 ribu per kg dan cabai lalapan Rp 50 ribu per kg.
"Ini terlalu mahal, apalagi orang kan banyak makan lombok. Sebelum naik harganya hanya Rp 35-40 ribu," paparnya.
Baca Juga: Pertahankan Harga, Bulog Surabaya Selatan Distribusikan Beras SIGAP di Mojokerto
Akibat kenaikan itu, dia mengaku harus rela mengurangi konsumsi cabai di keluarganya. Dari rata-rata per hari 1 ons menjadi 0,5 ons. "Harapan saya harus harga paling rendah, karena ekonomi sulit begini. Dulu sebelum naik Rp 35-40 ribu," ujarnya.
Makanya, ketika bulog menggelontor dengan harga yang separuh harga pasar, dia bisa membeli cabai hingga 1,5 kg. "Harganya memang selisih Rp 15 ribu dengan harga pasar," pungkasnya. (ris/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News