JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Robohnya atap SDN Randuwatang, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang menuai sorotan dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Salah satunya LInK (Lingkar Indonesia untuk Keadilan) yang mendesak agar aparat penegak hukum melakukan penyelidikan untuk mengetahui kemungkinan adanya pelanggaran.
Direktur LInK, Aan Anshori, menyatakan keprihatinannya atas peristiwa ambruknya atap sekolah tersebut. Menurutnya, faktor lapuknya konstruksi atap menunjukkan betapa lemahnya upaya perawatan gedung sekolah tersebut.
Baca Juga: Cegah Aksi Bullying pada Pelajar, Polsek Mojoagung Gelar Sosialisasi di Sekolah
"Ini sangat mungkin akibat tidak berjalannya monitoring berkala bangunan yang harusnya sudah menjadi standar baku pemeliharaan gedung," ujarnya, Selasa (17/1).
Aan menambahkan, faktor lainnya adalah buruknya kualitas bangunan sekolah. Diduga kuat terjadi pengurangan mutu bangunan saat gedung dibuat. "Oleh karena itu, aparat hukum dan inspektorat perlu melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti apakah ada pelanggaran hukum dalam kasus ini," tegas Aan.
Di samping itu, aktivis berkacamata ini mendesak agar seluruh sekolah di utara Brantas segera dicek ulang mengingat wilayah tersebut merupakan daerah rawan bencana, termasuk angin puting beliung. Sehingga, bisa mencegah terjadinya peristiwa serupa.
Baca Juga: Hari Ibu, Ratusan Murid PAUD di Jombang Basuh Kaki Ibunda
"Saya juga mengkritik keras Kepala Dinas Pendidikan yang terkesan tidak cukup tanggap memastikan hak para siswa bisa terpenuhi. Pasalnya hingga saat ini mereka masih keleleran belajar di musala," pungkas Aan.
Seperti diberitakan sebelumnya, atap kelas 1 SDN Randuwatang, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang roboh. Penyebab robohnya atap tersebut karena kayu bangunan yang sudah lapuk serta dimakan rayap.
Akibatnya, siswa kelas 1, 2, dan 3 yang satu bangunan diungsikan sementara. Untuk siswa kelas 1 menempati musala sekolah. Sedangkan siswa kelas 2 dan 3 menumpang di ruangan kelas lain. Beruntung tidak ada korban dari kejadian tersebut. (rom/rev)
Baca Juga: Peringati Bulan Bahasa dan Panen Raya, SMPN 3 Peterongan Gelar Felis Setelah Vakum Dua Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News