SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tingginya harga cabai yang sudah di atas Rp 120 ribu per kilogram, masih menjadi persoalan bagi masyarakat, termasuk yang ada di Surabaya, Jawa Timur.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya, Djoestamadji mengimbau warga untuk menanam cabai sendiri.
Baca Juga: Tekan Inflasi Daerah, Pemkot Batu Gelar Gerakan Tanam Cabai
"Seharusnya masyarakat punya pohon cabai sendiri, jadi tidak bingung kalau harga naik," kata Djoestamadji kepada wartawan di Ruang Humas Pemkot Surabaya, Jumat (17/02/2017).
Meski demikian, Djoestamadji mengaku Pemkot Surabaya juga sudah melakukan langkah antisipasi lainnya. Misalnya, membagikan 11 ribu bibit cabai kepada masyarakat.
"Kita sudah memberi bibit cabai, dan juga sudah melakukan sosialisasi ke setiap lurah, dan camat di Surabaya," ujar Djoestamadji.
Baca Juga: Gandeng Disperindag Jatim, Ketum Muslimat NU Khofifah Gelar Pasar Murah untuk Warga Wonocolo
Menurutnya, kebutuhan cabai di Kota Surabaya cukup tinggi. Tepatnya, angka kebutuhan itu mencapai 20 ton per hari.
Namun untuk mencukupi kebutuhan itu, Kota Surabaya masih berharap kepada daerah penyangga. Hal itu karena Surabaya bukan daerah produksi cabai, seperti Malang, Banyuwangi, dan sebagainya.
"Surabaya itu bukan produsen cabai, tapi konsumen cabai," tutupnya.(yul/rev)
Baca Juga: Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News