Dewan: Renovasi Pembangunan Pasar Setonobetek Jangan Asal-Asalan

Dewan: Renovasi Pembangunan Pasar Setonobetek Jangan Asal-Asalan

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rencana Pemerintah Kota Kediri merenovasi pasar Setonobetek yang akan dilakukan tahun 2017, menuai reaksi dari Komisi B, DPRD Kota Kediri. Para wakil rakyat berharap, anggaran yang sudah dialokasikan sebesar Rp 35 Miliar, guna perombakan induk pasar tradisional terbesar di Kota Kediri itu, tidak digunakan asal-asalan. Dalam artian, harus terkonsep penataanya.

Dalam rapat dengar pendapat di ruangan Komisi B, bersama PD Pasar dan sejumlah instansi terkait, kalangan legislatif meminta PD Pasar, selaku pengelola lebih jeli dalam menyikapi perilaku para pedagang pasar.

Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Konsumen, Pemkot Kediri Rutin Lakukan Tera Ulang ke Seluruh Pasar

"Diharapkan, konsep renovasi janganlah terkesan asal yang efeknya tidak berjalan maksimal. Permintaan Kami beralasan. Hal ini mengacu, kurang maksimalnya pasar Paing dan Pasar Bandar yang dalam perjalananya para pedagang lebih memilih menempati lokasi strategis hingga lantai atas tidak terisi," ungkap Ahmad Abdul Muqtadir, anggota Komisi B, Rabu (15/3).

Menurutnya, dari hal tersebut diharapkan, pihak PD Pasar bisa belajar dari kurang maksimalnya dua pasar tersebut. Jangan sampai, dana yang digelontor senilai 35 Miliar, guna renovasi induk pasar, menjadi 2 lantai akan sama nasibnya.

“Kami harap, pasar Setonobetek, nasibnya tidak sama dengan pasar Paing dan Bandar. Kembalinya kan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga. Dan hal inilah, yang harus dimaksimalkan PD Pasar dalam menata para pedagang pasar, supaya ada pertumbuhan dan kenaikan,” harapnya.

Baca Juga: Pemkot Kediri Pastikan Harga Komoditas Bahan Pokok Aman Terkendali

Di tempat yang sama, Saiful Yasin, Direktur PD Pasar Jayabaya mengaku, penataan para pedagang memang tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal, supaya keberadaan semua los maupun ruko pasar terisi.

“Ya, kami akan berupaya untuk penataan kembali 2 pasar Paing dan Bandar. Namun, dari 9 pasar yang kami kelola, yakni, Pasar Setonobetek, Bandar, Paing, Mrican, Banjaran, Pasar Grosir Ngronggo, Bence dan Tempurejo, mampu menyerap PAD, 4,5 miliar, tahun 2015, 5,5 miliar, tahun 2016, dan target 7 miliar, untuk tahun 2017, ini. Meskipun, dari nilai itu masih kotor, guna biaya operasional dan lain-lain,” katanya. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO