JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kabupaten Jombang menggelar Workshop Accounting dan Fundraising Lazisnu se-Jawa Timur, Sabtu (1/3). Kegiatan yang dihadiri sekitar 70 peserta utusan 30 kota Lazisnu se-Jawa Timur itu dilaksankan di gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Raushon Fikr, Pulo Lor, Jombang.
Saat memberikan sambutan, Ketua Lazisnu Kabupaten Jombang, Didin Akhmad Sholahudin, mengatakan, Lazisnu memiliki ribuan pesantren dan jutaan massa yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebuah potensi yang masih menjadi keuntungan sekaligus tantangan untuk dikembangkan.
Baca Juga: Bersama Bunda Tjatur, PWI dan Lazisnu Jombang Santuni 100 Anak Yatim
“Lazisnu sudah masuk 16 lembaga resmi yang menyalur kan zakat. Seharusnya, minimal mendapat Rp 50 miliar pertahun," kata pria yang biasa dipanggil Gus Didin tersebut.
Pada tahun 2016, Lazisnu secara keseluruhan sudah dapat mengumpulkan dana Rp 59 miliar. Hal ini harus menjadi modal awal untuk terus mengembangkan potensi pengelolaan ZISWAF (zakat, infaq, sedekah, dan wakaf) kedepan.
"Melihat dari massa angka nominal sedekah Lazisnu lebih besar dari lembaga lain, apabila dikelola dengan baik. Tentu kemadirian nahdliyin akan semakin mudah dicapai ketika dana milyaran itu diperoleh setiap bulan dan diberdayakan untuk kepentingan semua warga NU,” tandasnya.
Baca Juga: Bukber Anak Yatim Perdana Lazisnu Jombang Bersama Talisha
Sementara itu, Ketua Yayasan Raushon Fikr, Kiai Hafidz Maksum, memaparkan, jangan sampai NU terjual karena perkara politik praktis. Seharusnya ada sebagian kelompok yang mengurus masalah sosial dan perekonomian umat kegiatan sosial kemasyarakatan seperti Lazisnu.
Menurutnya, proses kegiatan NU paling efektif dilakukan di madrasah atau masjid dengan penananaman komitmen merawat NU.
“Yayasan saya memberikan kesempatan seluas-luasnya buat NU memakai gedung milik Yayasan tanpa bayar,” ulasnya.
Baca Juga: Lazisnu Jombang Launching Kaleng Desa Bersedekah di Pacarpeluk Megaluh
Apresiasi atas kegiatan ini disampaikan Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, KH. Isrofil Amar. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah yang sangat baik yang dilakukan Lazisnu sebelum Konfercab NU Jombang pada tanggal 22-23 April 2017 nanti. Sebagai langkah pasti mewujudkan PCNU Jombang mandiri dan tidak menggunakan proposal dalam setiap kegiatan, sehingga tidak di intervensi oleh partai politik dan siapapun.
“Poin penting yang perlu dijaga untuk masa depan NU kedepan adalah prinsip kemandirian. Salah satunya kita bebas intervensi pihak manapun,” katanya.
Kiai Isrofil juga menjelaskan, Lazisnu adalah bagian dari NU, keberhasilan Lazisnu dalam pendekatan dakwahnya juga bearti kesuksesan NU secara umum. Perlu keberanian semua elemen untuk mendukung suksesi gerakan Lazisnu. Salah satu caranya dengan melihat kembali sifat keberanian KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Chasbullah dan KH. Bisri Syansuri.
Baca Juga: Workshop Accounting dan Fundraising Lazisnu Menuju PCNU Lebih Mandiri
“Kemandirian dan keberanian adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap kader Lazisnu untuk mencapai target yang sudah dicanangkan," jelasnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Lazisnu Jatim, Nur Shodiq Iskandar, Sekretaris PCNU Jombang, Muslimin Abdillah, pengurus Lazisnu Jombang serta sejumlah pengurus Lazisnu se-Jatim. (rom/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News