
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto berupaya mendongkrak partisipasi pemilih dalam Pilwali 2018 mendatang. Salah satu upayanya yakni meluncurkan Rumah Pintar Pemilu (RPP).
RPP diharapkan mampu mendongkak angka partisipasi pemilih dari 84 persen pada pemilihan Wali Kota tahun 2014 lalu menjadi 90 persen.
"Angka partisipasi diharapkan mampu terdongkrak dengan adanya RPP. Selain itu, masyarakat bisa belajar tentang sejarah dan sistem pemilu di Indonesia," Kata Ketua KPU Kota Mojokerto, Saiful Amin, kemarin (2/5).
Amin menjelaskan di RPP ini tersedia beragam infomasi terkait pemilu. Mulai dari nilai penting pemilu dan demokrasi, tahapan penyelenggaraan pemilu, denah pemungutan suara, tata cara memilih, hingga sejarah pemilu di Indonesia. Bahkan, juga terdapat mini theater yang berisi film sejarah pemilu. Tak hanya calon pemilih, partai politik juga bisa mengakses data perolehan suara Pileg sebagai acuan di Pilkada.
"Secara konsep kita ingin pengunjung nyaman saat berkunjung sehingga mereka mengetahui alur pesta demokrasi lima tahunan," tuturnya.
Ditambahkan Amin, pihaknya pasca peresmian RPP akan gencar melakukan sosialisasi ke SMA/SMK yang merupakan calon pemilih pemula. Dia berharap kalangan pelajar aktif memanfaatkan RPP untuk menambah wawasan tentang pemilu dan demokrasi. Rumah pintar tersebut dibuka Senin-Jumat bagi semua kalangan.
"Semua masyarakat bisa mengakses RPP," tandasnya.
Pembentukan RPP ini disambut baik kalangan pelajar di Kota Mojokerto. Seperti yang dikatakan Gilang Fauzi, pelajar kelas XI SMK asal Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari yang hadir saat peresmian RPP.
"Senang sekali sebagai pemilih pemula, saya mendapatkan pengetahuan cara memilih. Karena saya baru akan mempunyai hak pilih tahun depan," cetusnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Jatim Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, tahun 2017 RPP telah terbentuk di 27 kabupaten/kota di Jatim. Dengan begitu, tinggal 11 daerah yang belum merealisasikan. Di antaranya Banyuwangi, Kab dan Kota Pasuruan, Kab dan Kota Probolinggo, Kab Jember, dan Kab Bangkalan.
"Penyebabnya ada yang penangguhan karena masih renovasi gedung, ada yang pindah kantor. Harapannya sebelum tahapan Pilkada serentak 2018 dimulai mereka sudah meresmikan RPP," kata Gogot usai meresmikan RPP di kantor KPU Kota Mojokerto.
RPP sendiri bisa dibilang rumah untuk mengedukasi calon pemilih. Di tempat ini, tersedia beragam infomasi terkait pemilu. Mulai dari nilai penting pemilu dan demokrasi, tahapan penyelenggaraan pemilu, denah pemungutan suara, tata cara memilih, hingga sejarah pemilu di Indonesia. Tak hanya calon pemilih, partai politik juga bisa mengakses data perolehan suara Pileg sebagai acuan di Pilkada.
"Tujuan pembentukan RPP meningkatkan voluntaritas atau kesukarelaan warga memilih dan meningkatkan literasi politik. Maka pemilih akan menggunakan hak pilih tak berdasarkan pragmatisme, tapi atas dasar logis, program kerja para calon," terangnya.
Program RPP sendiri, lanjut Gogot, dirintis KPU RI sejak 2015. Namun, baru terealisasi di 34 provinsi pada tahun 2016. Tahun ini giliran di KPU tingkat kabupaten/kota dengan anggaran Rp 35 juta per unit RPP.
Khusus di Jatim, dia berharap RPP menjadi terobosan KPUD untuk membidik segmen pemilih pemula, perempuan, agama, disabilitas, dan marginal. Selain itu juga membidik kelompok pemilih khusus, meliputi pemilih yang daerahnya rawan konflik, rawan bencana, dan daerah yang pertisipasi pemilihnya rendah.
"Pilkada serentak 2015 di 19 kab/kota partisipasi pemilih rata-rata hanya 67%, tahun 2017 di Kota Batu 80,2%. Harapan kami di Pilkada serentak 2018 mencapai target nasional 77,5%. Maka keberadaan RPP sebagai terobosan meningkatkan partisipasi pemilih di Jatim," ujarnya.
Kota Mojokerto merupakan satu dari 18 kabupaten/kota di Jatim yang akan menggelar Pilkada serentak 27 Juni 2018. 17 daerah lainnya adalah Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Kediri, Kota Madiun, Kab Probolinggo, Kab Sampang, Kab Bangkalan, Kab Bojonegoro, Kab Nganjuk, Kab Pamekasan, Kab Tulungagung, Kab Pasuruan, Kab Magetan, Kab Madiun, Kab Lumajang, Kab Bondowoso, dan Kab Jombang. (yep/rev)