BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Puluhan wartawan yang tergabung dalam organisasi profesi yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Ikatan Jurnalis TV Indonesia (IJTI) Bondowoso menggelar diskusi publik kebebasan pers. Temanya; "Pers Bebas, sudah atau belum?".
Acara yang digelar di Aula Radio Mahardika, Rabu (3/05) kemarin ini mendatangkan narasumber Kepala Dinas Komonikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Haeriyah Yuliati, dan wartawan senior Chuk Satu Widarsa.
Baca Juga: Begini Pernyataan Sikap PWI Bondowoso atas Insiden Kekerasan yang Terjadi di Jember
"Selamat atas terselenggaranya diskusi publik yang dilakukan oleh PWI Bondowoso, AJI, dan IJTI. Semoga teman-teman jurnalis di Bondowoso, selalu menjunjung tinggi kebebasan pers khususnya dibondowoso," ujar Haeriyah.
Mantan Camat Bondowoso itu berharap kepada para jurnalis tetap menjaga profesionalitas dalam menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan etika dan kadah jurnalistik. "Peran media ini sangat berkontribusi terhadap pemerintah dalam mempublikasikan program-program Pemkab," tambahnya.
Sementara itu, wartawan senior Chuk Satu Widarsa yang juga sebagai narasumber, memaparkan konsep kerja wartawan yang harus clean dan clear. "Wartawan bebas, akan tetapi harus dalam koridor etika dan kaidah jurnalistik. Tidak kemudian bebas sebebasnya tanpa menghargai hak orang lain," ujarnya.
Baca Juga: Forum Jurnalis di Bondowoso Boikot Pemberitaan Kapolda
Di sisi lain, Ketua PWI Bondowoso M Sugiyanto Z bersama ketua AJI, Friska Kalia, dan perwakilan IJTI Rizki Amirul Ahmad, menjelaskan, kebebasan pers juga kerap kali berhubungan langsung dengan etika para jurnalis saat menjalankan tugas. Mesti dipahami bahwa kebebasan pers bukanlah alat atau baju yang bisa digunakan oleh pewarta, untuk bertindak semena-mena atau arogan saat melaksanakan tugas.
"Beberapa kasus kekerasan yang diterima oleh jurnalis, juga disebabkan karena mereka tak mematuhi etika saat bertugas. Meskipun begitu, kekerasan pada jurnalis tak bisa juga dibenarkan," pungkasnya. (giy/rus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News