Masud Yunus dan Harlis Kembalikan Formulir Pendaftaran Cawali-Cawawali dari PDIP

Masud Yunus dan Harlis Kembalikan Formulir Pendaftaran Cawali-Cawawali dari PDIP Masud Yunus ketika mengembalikan berkas pendaftaran. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dua pejabat tinggi di lingkungan Pemkot Mojokerto mempercayakan jenjang karirnya sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2018-2023 ke partai banteng gemuk. Masud Yunus yang tak lain adalah Wali Kota dan Harlistyati Ketua Bappeko setempat mengembalikan formulir pendaftaran cawali dan cawawali ke PDI Perjuangan di hari yang sama, Selasa (20/6) sore.

Dikawal dua kerabatnya, Masud Yunus datang lebih awal di kantor DPC PDIP sekitar pukul 11.45 wib. Sedangkan Harlistyati selang dua jam berikutnya pada pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Kapolres Mojokerto Kota Pimpin Apel Pengamanan Pilkada 2024

Masud Yunus diterima langsung oleh Ketua DPC Febriyana Meldyawati. Ia adalah orang pertama yang mengembalikan formulir. "Ya ini yang pertama," kata ketua panitia pendaftaran, Titis.

Di kantor partai ini, orang nomer satu di Pemkot Mojokerto tak berdiam lama. Setelah berkas kelengkapan keadministrasiannya dinilai lengkap, ia segera beranjak meninggalkan ruangan. "Tinggal foto untuk sosialisasi perlu disertakan," tambahnya.

Kepada sejumlah wartawan, Masud Yunus mengatakan belum menentukan visi misi di pemerintahannya ke depan. "Belum, visi misi kan sesuai Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RPJMD). Nanti kita baca, itu menyesuaikan nanti," katanya.

Baca Juga: Jelang Pelaksanaan Pilkada 2024, KPU Kota Mojokerto Gelar Rapat Evaluasi dengan Jajaran Stakeholder

Ia juga mengaku tak gegabah menentukan take line. "Itu juga belum. Yang jelas arah kita untuk Mojokerto yang maju, sejahtera dan bermartabat sesuai dengan arah RPJMD," pungkasnya.

Sementara itu, Harlistyati akan membayar mahal pencalonannya. Ia akan mundur sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) jika pencalonannya sebagai wakil wali kota direkom PDIP. "Masa kerja saya masih empat tahun lagi. Saya siap mundur jika direkom partai," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan obsesinya untuk membawa Kota Mojokerto sesuai tagline pemerintah saat ini. "Saya mengusung misi kota ini sebagai kota sehat, cerdas, sejahtera, bermoral. Meski saya bukan asli Mojokerto, namun saya telah mengabdi bagi kota ini sejak tahun 1986. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berbuat bakti bagi Kota Mojokerto," tambahnya.

Baca Juga: Diharapkan Ikut Awasi Pemilu, Bawaslu Kota Mojokerto Gandeng Emak-emak

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto Febriyana Meldyawati menjelaskan sampai saat ini pihaknya baru menerima dua formulir bakal calon. "Baru dua orang. Besok terakhir batas pengembalian formulir," katanya.

Menurut ia, tahapan berikutnya adalah verifikasi dokumen. Dokumen calon selanjutnya akan dikirim DPD dan DPP. "Baru setelah itu ditindaklanjuti dengan survei," cetusnya.

Ia menambahkan, pengambil blangko yang tidak mengembalikan formulir di pada hari dinyatakan gugur.

Baca Juga: KPU Kota Mojokerto Gelar Deklarasi Kampanye Damai

Pendaftaran, lanjutnya, tidak dibatasi melalui DPC saja. "Bisa kalau ada yang mau mendaftar langsung ke DPP tapi tetap harus ambil pengantar melalui cabang. Masak kita dilangkahi. Belum, belum ada yang ambil pengantar untuk ke pusat," tambahnya.

Selain Harlis, PDIP telah melakukan penjaringan internal. Dalam penjaringan itu ditunjuk empat nama terpilih menjadi calon, yakni Febriyana Meldyawati, Masud Yunus, Santoso, dan Gatot Supriyadi. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO