Jadi Viral di Medsos, DPRD Jatim Minta Polemik Patung Dewa Perang di Tuban Dihentikan

Jadi Viral di Medsos, DPRD Jatim Minta Polemik Patung Dewa Perang di Tuban Dihentikan Agus Maimun

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Timur, Agus Maimun menyayangkan munculnya polemik keberadaan patung dewa perang Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban. Pasalnya polemik tersebut muncul dan menjadi viral di media sosial (medsos) bukan berasal dari Tuban sendiri, melainkan dari luar Tuban.

"Toleransi beragama di Tuban itu sangat tinggi. Munculnya polemik itu justru di luar Tuban yang dibumbui hal-hal yang menjurus ke SARA. Padahal tak sesuai dengan fakta yang ada. Mereka yang meramaikan di medsos tersebut tak tahu kondisi sebenarnya patung tersebut," ungkap anggota dewan asal daerah pemilihan Tuban dan Bojonegoro tersebut.

Baca Juga: Pernak Pernik di Klenteng Tuban Jelang Perayaan Imlek 2574

Agus Maimun mengatakan dewa perang Kong Co Kwan Sing Tee Koen tersebut bagi umat Tri Darma Tuban dianggap sebagai dewa kejujuran. ”Mereka menyembahnya sebagai dewa kejujuran sehingga tak bisa dilarang,” lanjutnya.

Tak hanya itu, kata Agus Maimun, patung tersebut didirikan di dalam Klenteng dan tidak bisa terlihat dari luar. ”Tak benar kalau mau didirikan di kota Tuban atau di pinggir sepanjang pantai. Posisinya ada di dalam klenteng yang berusia ratusan tahun, sama dengan patungnya yaitu 1857 tahun,” jelasnya.

Agus Maimun mengatakan, sejatinya polemik tersebut muncul karena adanya permasalahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam pendiriannya, karena di dalam yayasan pengelola klenteng sedang pecah. ”Sebenarnya hanya masalah dibumbui dengan hal-hal yang negatif bahkan SARA,” jelasnya.

Baca Juga: Jelang Imlek 2022, Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Mulai Dipercantik

Politisi yang juga anggota Komisi B DPRD Jatim ini mengatakan, dibandingkan dengan patung-patung lainnya yang di Indonesia, patung yang ada di Tuban tersebut tak seberapa besar.

"Tingginya cuma 30 meter dipersoalkan. Padahal dari luar klenteng saja tak terlihat. Kalau dikatakan terbesar se-Asia Tenggara oleh MURI itu untuk patung sejenis. Banyak patung lainnya yang lebih besar dari patung tersebut," terang Ketua Karang Taruna Jatim itu. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO