SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II di Pondok Pesantren Abu Dzarrin Bojonegoro, 2-3 September.
Pada Rakerwil kali ini, IPNU berkomitmen memperkuat ketahanan informasi.Ketua IPNU Jawa Timur, Haikal Atiq Zamzami mengatakan, saat ini pelajar dihadapkan pada sebuah anomali, yaitu konsumsi berlebih (hyperconsumption) terhadap informasi.
Baca Juga: MilleNUal Summit 2022, Mendes PDTT Ajak Kader IPNU Ikut Membangun Peradaban
Lebih-lebih diantara informasi yang tersebar di media sosial tidak memiliki signifikansi terhadap pengembangan potensi diri dan pembentukan karakter pelajar.
“Penyebabnya arus informasi yang semakin tak terkontrol. Kondisinya sudah masuk dalam kategori krisis ketahanan informasi. Demikian pula dengan hasil survei Pusat Kajian Komunikasi (Pusakom) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyatakan, tingkat penetrasi berdasarkan pekerjaan adalah 69,8 persen pada pelajar,” katanya kepada BANGSAONLINE, Sabtu (2/9).
Ia menjelaskan, perkembangan pesat teknologi digital membuat peredaran informasi semakin sulit terbendung. IPNU, sambungnya, memberi perhatian khusus terhadap maraknya berita bohong atau hoax karena menjadi sumber fitnah, adu domba dan ujaran kebencian.
Baca Juga: Ketua Majelis Alumni IPNU Jatim Dukung Komentar Gus Yahya: NU Milik Semua Partai
Lebih lanjut diungkapkan Haikal, pelajar harus bisa menggunakan media sosial secara cerdas dan positif seperti memperluas jaringan, menjalin silaturahmi dan menambah wawasan. Melalui Rakerwil II, kader IPNU yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur akan menjadi agen ketahanan informasi di lingkungan masing-masing.
“Anggota kami hadir hingga di tingkat Desa, mereka akan melakukan diskusi, sosialisasi dan berbagai kegiatan lainnya,” tandas Haikal.
Rakerwil II yang mengusung tema “Konsolidasi Gerakan Pelajar Membangun Ketahanan Informasi” menjadi kesempatan untuk membahas berbagai isu yang dihadapi pelajar diantaranya penyalahgunaan narkoba, tertib lalu lintas dan wacana penerapan Full Day School (FDS). Selain itu, juga dilakukan launching IPNU Cyber Force dan deklarasi gerakan ayo riset. (ian/dur)
Baca Juga: Resmi dilantik di Grahadi, IPNU Jatim Angkat Tema Ini untuk Bekali Kompetensi Milenial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News