KB Berhadiah Rp 500 Ribu Mandek, Peserta Membludak, DP3AKB Kehabisan Anggaran

KB Berhadiah Rp 500 Ribu Mandek, Peserta Membludak, DP3AKB Kehabisan Anggaran Moch Ali Imron

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Upaya pengendalian jumlah penduduk lewat program Metode Operasi Pria (MOP) yang digalang Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Mojokerto terbentur dana. Sejak beberapa bulan lalu Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) tersebut kehabisan anggaran operasi pada saluran reproduksi pria dan bonus akibat antusiasme peserta terhadap KB vasektomi.

Seperti diketahui, target peserta vasektomi kantor tahun ini mencapai 24 orang. Pada saat yang sama pihak BKKBN Jatim memasang target kepesertaan MOP sejumlah 59 orang. Nyatanya, baik daerah maupun pemerintah provinsi telah menetapkan anggaran tindakan medis dan bonus sesuai target. Akibatnya, pihak DP3AKB kehabisan dana pada tengah tahun akibat membludaknya peserta MOP.

Baca Juga: Dana Dipangkas, DP3AKB Kota Mojokerto Pamer Prestasi

Kepala DP3AK, Moch. Ali Imron mengatakan saat ini pihaknya berjuang mendapat tambahan dana dalam pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) yang kini digelar. "Kita mengajukan anggaran MOP dalam PAK ini, sebab plafon kita sudah habis," katanya, Rabu (27/9).

Mantan Kadispendik ini menuturkan bahwa pihaknya telah berhasil memenuhi target MOP yang dibebankan daerah kepadanya. "Target jumlah kepesertaan MOP telah terpenuhi, malah lebih," tandasnya.

Menurut ia, saat ini setidaknya ada enam calon peserta dalam proses menunggu dipotong saluran reproduksinya. "Daftar antrean kita enam orang. Dan mereka menunggu untuk tindakan medis," ujarnya.

Baca Juga: Selesaikan Kasus Anak Lewat Diversi

Karena kehabisan dana, lanjut ia, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. "Ya menunggu ada tambahan dana sehingga program ini kembali berjalan," imbuhnya.

Selain MOP, OPD ini terus menekan jumlah kelahiran penduduk. Di antaranya, dengan menekan pernikahan dini dan menangkal pernikahan siri. Alhasil, jumlah kelahiran tahun ini menurun dratis hingga 14 persen dari sebelumnya 58 persen.

Seperti diketahui, untuk suksesnya program ini pihak KB memberikan bonus Rp 500 ribu per orang bagi peserta KB MOP.

Imron mengaku menggunakan sejumlah cara untuk menggapai target tersebut. "Sengaja kami menyisir masyarakat bawah dengan menggelar nobar berhadiah sembako. Pemutaran film-film bertema perjuangan dan KB ini memberi dua manfaat sekaligus, yakni membangkitkan semangat nasionalisme dan pencerahan masyarakat terhadap pentingnya ikut KB," paparnya.

Kata ia, pemutaran film keliling yang pernah ngetren pada era 90'an ini mendapat sambutan hangat dari semua kalangan. Pihaknya, juga menjadi "sponsor" dalam acara hajatan warga yang nanggap Ludruk.

"Banyak anak-anak yang nonton, tapi itu menjadi pendidikan KB bagi anak usia dini. Kalau Ludruk, itu ceritanya nunut promosi KB," akunya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga aktif mensosialisasikan program vasektomi ini ke warung-warung dan pasar. "Kita mampir ke warung-warung kopi, mensosialisasikan KB ini. Termasuk juga ke pasar," kata pria tambun penikmat kopi ini.

Ia tak menampik anggapan salah mengenai KB vasektomi. "Masyarakat masih mengangap KB vasektomi adalah momok. Takut tidak bisa ereksi, padahal itu salah karena justru sebaliknya menambah keharmonisan pasutri," katanya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO