TUBAN, BANGSAONLINE.com - Mahasiswa Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang tergabung dalam Society of Petroleum Engineers (SPE) mengunjungi Lapangan Banyu Urip, di Bojonegoro, Jawa Timur, pada Kamis (23/11/2017).
50 mahasiswa dari berbagai fakultas ini diterima oleh manajemen ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan diberi penjelasan tentang proses produksi minyak di Lapangan Banyu Urip.
"Kami sangat membutuhkan pengetahuan dan pengalaman dari para ahli ini," ucap Presiden SPE ITS, Kitto Ario Basara.
Menurut Kitto, kunjungan ini adalah kali pertama bagi SPE ITS sejak dibentuk pada tahun 2011. Pihaknya mengaku sangat berterimakasih kepada manajemen EMCL yang telah sangat terbuka dan antusias dalam memfasilitasi para mahasiswa.
"EMCL sangat terbuka dan antusias kepada para mahasiswa yang ingin belajar seperti kami ini," ungkapnya.
Para mahasiswa mendapat penjelasan teknis tentang proses produksi dari Wakil Kepala Teknik Tambang, Gunawan. Dalam penjelasannya, Gunawan mengajak peserta kunjungan untuk diskusi.
"Proses diskusi ini yang membuat kita bertambah wawasan dan pengalaman," ucapnya.
Mulai pagi hingga siang, diskusi berlangsung dinamis. Berbagai pertanyaan dan pendapat dilontarkan mahasiswa. "Kami ingin memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, karena tidak semua dari kita mendapatkan materi seperti ini di kampus," ungkap Marsa, mahasiswa Teknik Kelautan.
Setelah diskusi dan berbagi pengalaman, para peserta diajak berkeliling fasilitas. Mereka diberi kesempatan untuk melihat fasilitas produksi, water basin, dan infrastruktur pendukung, termasuk area perkantoran.
Juru bicara dan humas EMCL, Rexy Mawardijaya menyampaikan, bahwa pihaknya sangat terbuka bagi mahasiswa maupun masyarakat yang ingin mengetahui tentang proyek minyak negara di Lapangan Banyu Urip. Kendati demikian, aspek-aspek keselamatan dan keamanan sangat diperhatikan.
"Kami senantiasa mengutamakan aspek safety, itulah sebabnya kenapa tidak bisa setiap hari dilakukan kunjungan. Dan setiap kali kunjungan, kami selalu menyampaikan penjelasan tentang keselamatan di Lapangan Banyu Urip," imbuhnya.
Rexy menjelaskan, melalui kunjungan seperti ini, EMCL mempunyai kesempatan untuk menyampaikan berbagai informasi tentang kegiatan di Lapangan Banyu Urip.
"Ini bagian dari upaya kita mensosialisasikan industri hulu migas kepada masyarakat," pungkasnya. (wan/gun/rev)