GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik kembali berhasil meraih penghargaan di bidang Kesehatan.
Setelah tahun 2015 lalu mendapatkan penghargaan di bidang kabupaten sehat, untuk kedua kalinya Pemerintah Pusat mengapresiasi Program Gresik Kabupaten Sehat (GKS) dengan sebuah penghargaan Nasional Swasti Saba Wiwerda.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menerima penghargaan tersebut secara langsung dari Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F.Moeloek Sp.M (K) di Ruang Shasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Jalan Merdeka Utara 7 Pusat Selasa (28/11/2017).
Bupati didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Suyono menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang selama ini telah mendukung program Gresik Kabupaten Sehat.
Menurut Bupati, penghargaan Swasti Saba Wiwerda bisa kembali didapat pemerintah berkat partisipasi seluruh komponen pemerintah dan masyarakat Gresik.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
“Penghargaan ini bukan segalanya, tapi bagi kami adalah implementasi dari empat indikator penilaian Gresik Kabupaten Sehat kepada seluruh kehidupan masyarakat di Gresik, ” katanya usai menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan RI.
Bupati menjelaskan, diterimanya penghargaan Swasti Saba Wiwerda ini karena ada empat tatanan indikator penilaian yang sudah berhasil dilaksanakan oleh Pemkab Gresik.
Keempatnya yaitu Ketahanan Pangan dan Gizi, Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri, Kawasan Pariwisata Sehat serta Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Sementara Suyono menambahkan, bahwa empat tatanan yang disampaikan Bupati Sambari merupakan tatanan yang harus dicapai oleh Pemerintah Kabupaten dari 9 tatanan untuk meraih predikat sebagai Peraih Swasti Saba Wiwerda.
Ditegaskan dia, Gresik Kabupaten Sehat yang memuat 4 tatatan mencakup kawasan pada 121 desa dan 13 kelurahan di 12 kecamatan meliputi Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Balongpanggang, Driyorejo, Wringinanom, Sidayu, Panceng, Ujungpangkah, Benjeng, Cerme dan Dukun.
Menurut Suyono, pencapaian suksesnya program GKS didukung dengan terbentuknya kelompok kerja sanitasi dari organisasi perangkat daerah (OPD), Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), dan masyarakat dalam menyusun strategi.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Adapun program yang mendukung suksesnya GKS di antaranya penanggulangan narkoba dengan menggandeng BNN (Badan Narkotika Nasional). Kemudian ada Gresik Berhias dengan Dinas Lingkungan Hidup, UKS dengan Dinas Pendidikan, PKK, dan program lain.
"UKS di Gresik sudah mencapai 100 persen. Sesuai data terakhir, Gresik memiliki usia harapan hidup 72,02 tahun. Usia harapan hidup tersebut lebih tinggi dari usia harapan hidup Provinsi Jawa Timur yang hanya 71 tahun dan Usia harapan hidup secara Nasional yang mencapai 70.1 tahun," pungkas Suyono. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News