KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Rangkaian Grebeg Maulud Nabi Muhammad Pemkot Madiun berlangsung meriah dengan Kirab Gunungan Jaler Estri, Jumat (1/12). Prosesi iring-iringan dua gunungan berupa jajan pasar dan hasil bumi itu menyedot animo masyarakat kota pecel.
Masyarakat tampak antusias mengikuti prosesi yang mengambil start di Masjid Kauman dan berakhir di Alun-alun tersebut. Bukan hanya sebuah tradisi, namun sudah menjadi ikon wisata Kota Madiun. Tujuannya, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat muslim kota pecel.
Baca Juga: Tingkatkan Sakip, Pemkot Madiun Lakukan Perjanjian Kinerja Perubahan di Jajarannya
"Mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menjadi keharusan bagi umat muslim. Pemkot pastinya berupaya menjembatani itu dengan berbagai kegiatan," kata wali kota Madiun Sugeng Rismiyanto usai kegiatan.
Grebeg Maulud, kata kata Sugeng, merupakan wujud syukur, baik kepada Allah SWT juga Nabi Muhammad SAW.
"Umat muslim wajib berbangga memiliki Nabi seperti Rasulullah. Setiap tindakan dan ucapan beliau menjadi panutan. Tak heran, hari kelahirannya selalu disambut dengan suka cita. Termasuk masyarakat Kota Madiun. Berbagai kegiatan digelar sejak sepekan terakhir. Mulai pagelaran wayang kulit, pameran Usaha Kecil Menengah (UKM) lomba bernuasa islami, doa bersama, hingga kirab gunungan. Saya berharap peringatan bukan sekedar seremonial. Namun, makna yang terkandung di dalamnya tersampaikan," ujarnya.
Baca Juga: Loneng Jembatan Bok Malang Rusak, Ini yang Dijanjikan Dinas PUPR Kota Madiun
"Dengan memperingati hari kelahiran Nabi, diharapkan semakin tumbuh rasa cinta. Harapannya, semakin ringan untuk melakukan apa yang sudah sudah diperintahkan, dilakukan, dan diucapkan Nabi Muhammad SAW. Goal-nya masyarakat juga memiliki sifat fathonah, amanah, tabligh, dan sidiq yang dimiliki Nabi," ujar Sugeng.
Sementara Kepala Disbudparpora Kota Madiun Agus Purwowidagdo menyebut peringatan Grebeg Maulud akan semakin ditingkatkan ke depan dengan beragam kegiatan.
Adapun gelaran tahun ini sudah dimulai sejak, Minggu (24/11) lalu dengan pagelaran wayang kulit dan pameran UKM. Gelaran dilanjutkan dengan lomba bernuasan islami keesokan harinya. Mulai lomba adzan, kaligrafi, baca Quran, hingga hadroh. Kegiatan dilanjutkan dengan Madiun Bersholawat melalui parade seribu rebana, doa bersama dan ditutup dengan kirab gunungan.
Baca Juga: Apel Pagi Polres Madiun Kota Tekankan Kesiapan Personel Jelang Pilkada Serentak 2024
"Kirab ini sudah menjadi ikon wisata tahunan. Ke depan akan dikemas lebih meriah dan menarik dengan lebih banyak melibatkan partisipasi masyarakat," ungkapnya sembari menyebut bakal melibatkan pelajar hingga masyarakat dari RT dan RW.
"Ini juga sebagai pesta rakyat. Makanya semua dikembalikan untuk masyarakat," pungkasnya sembari menyebut rangkaian peringatan Grebeg Maulud menelan anggaran sekitar Rp 200 juta.(hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News