Turun dari Tahun Ini, Pemkot Madiun Anggarkan Rp 64 M untuk Pos Pendidikan 2018

Turun dari Tahun Ini, Pemkot Madiun Anggarkan Rp 64 M untuk Pos Pendidikan 2018 Sekda Kota Madiun Maidi saat Sosialisasi Peningkatan Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah di gedung pertemuan Kecamatan Kartoharjo, Rabu (13/12).

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Sinergitas wali murid dengan sekolah wajib terjalin baik. Kebutuhan sekolah harus dimengerti masyarakat. Begitu juga sebaliknya, komite sekolah wajib memiliki kemampuan mengkomunikasikan setiap permasalahan yang mengemuka. Tidak hanya itu, komite juga harus dapat membuat program yang jempolan demi kemajuan dunia pendidikan.

"Pendidikan itu penting. Menjadi akar masalah dari berbagai aspek. Mulai pengangguran, kemiskinan, hingga kemajuan pembangunan daerah. Makanya harus diopeni tenan (dikelola dengan benar, red)," kata Sekda Kota Madiun Maidi saat Sosialisasi Peningkatan Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah di gedung pertemuan Kecamatan Kartoharjo, Rabu (13/12).

Maidi menegaskan Pemkot Madiun mengalokasikan anggaran sebesar Rp 64 miliar untuk pos pendidikan di 2018 mendatang. Jumlah tersebut turun dibanding tahun sebelumnya. Namun, cukup besar sebab pemkot hanya mengelola pendidikan tingkat SD dan SMP.

"Anggaran ini kalau untuk mengelola SD dan SMP sudah cukup besar," terangnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Madiun Hariyadi menyebut Tripusat Pendidikan penting dipahami masyarakat. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat hingga keluarga. Ketiganya, kata dia, wajib bekerja sama agar tujuan peningkatan mutu Pendidikan tercapai. 

"Komite memegang peranan penting sebagai penyambung ketiganya. Selain itu, komite wajib menyusun perencanaan program pendidikan. Komite harus paham konsep pendidikan. Makanya pelatihan seperti ini penting dilakukan,’" ungkapnya. (hen/ian)