Serang Warga Kabupaten/Kota Mojokerto, 15 Orang Suspect Difteri

Serang Warga Kabupaten/Kota Mojokerto, 15 Orang Suspect Difteri Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Penyebaran difteri makin mengkhawatirkan, sebab kini mulai merambah Kabupaten/Kota Mojokerto. Di kedua daerah tersebut ditemukan 15 orang suspect difteri. Sementara satu orang lainnya dinyatakan positif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu mengatakan, dari 15 orang yang suspect satu orang ditemukan positif. "Satu positif, lainnya masih suspect dan harus menunggu hasil lab di Surabaya," katanya,  Senin (18/12).

Baca Juga: Sambut Kedatangan Tim Verlap KKS Jatim, Pj Wali Kota Mojokerto Pamer Keunggulan Daerah

Dari informasi yang dihimpun, seorang suspect bernama Ahmad Nasikh, warga Desa Ngabar, Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dia mengaku mengalami gejala demam dan sakit tenggorokan sejak Rabu silam. "Saya bawa ke poliklinik dikasih antibiotik dan penurun panas, tapi tak reda. Baru besoknya saya kembali ke poliklinik kemudian dirujuk ke rumah sakit. Oleh dokter THT didiagnosa difteri," kata Nasikh.

Sehari sebelum mengalami gejala tersebut, Nasikh mengaku usai bepergian ke Jakarta selama 4 hari. Dia juga mengaku belum pernah mendapatkan imunisasi difteri. "Sekarang panas sudah turun, tapi buat nelan masih sakit," ujarnya.

Disisi lain, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengatakan, sampai hari ini pihaknya menemukan 10 orang suspect difteri.

Baca Juga: Terapkan 6 Pilar Transformasi Kesehatan, Pemkot Mojokerto Diapresiasi Dirjen Kesmas Kemenkes

Sebarannya meliputi 1 orang di Kecamatan Sooko, 3 orang di Kecamatan Puri, 2 orang di Kecamatan Jatirejo, serta masing-masing 1 orang di Kecamatan Trowulan, Gedeg, Bangsal dan Jetis.

"Selain 10 suspect tersebut, ada 1 orang warga Gedeg yang positif difteri pada Oktober lalu. Saat ini sudah sembuh setelah dirawat seminggu di rumah sakit," terangnya.

Para suspect diidentifikasi berdasarkan beberapa gejala klinis. Meliputi munculnya selaput putih keabu-abuan pada tenggorokan, pembengkakan di sekitar leher dan tidur mendengkur padahal sebelumnya tidak mendengkur.

Baca Juga: Urai Antrean, RSUD Kota Mojokerto Buka Aplikasi Online untuk Berobat

"Ada salah satu dari tiga gejala itu, kami anggap suspect. Kami lakukan pengambilan spesimen lendir dari tenggorokan dan hidung, dibawa ke balai besar laboratorium kesehatan (BBLK) Surabaya," terangnya.

Sembari menunggu hasil lab, lanjut Langit, pihaknya memberikan antibiotik erythromycin. "Hasil uji lab untuk 10 suspect negatif semua, ini bentuk kewaspadaan kami kepada difteri," cetusnya.

Ironisnya, kata Langit, para suspect maupun penderita positif difteri sudah menerima imunisasi lengkap. "Karena imunisasi lengkap, maka pasien ketika terjangkit difteri masih bisa disembuhkan. Jika tanpa imunisasi, pasien akan meninggal dalam waktu seminggu," tegasnya.

Baca Juga: Awas, DBD Berhasil Serang 22 Warga, 9 di antaranya Anak-anak

Sementara di wilayah Kota Mojokerto, ditemukan 5 suspect difteri. Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto dr Sri Wahyuni menuturkan, para suspect tersebar di Kelurahan Magersari, Balongsari, Gununggedangan, Kranggan dan Mentikan.

"Dua suspect usia dewasa, tiga lainnya anak-anak. Mereka mengalami nyeri telan, batuk pilek, panas, bercak keputihan di tenggorokan, gejala itu nampak semua," ungkapnya.

Berbeda dengan kabupaten, kata Sri, untuk memastikan difteri pihaknya mengambil foto tenggorokan pasien. Gambar itu dikirim ke tim ahli Dinas Kesehatan Jatim untuk dianalisa.

Baca Juga: 1.436 Orang Warga Kabupaten Mojokerto Positif TBC, 4 Orang Meninggal Dunia

"Tim ahli menyatakan 3 orang positif difteri. Kami diminta ambil swab (lendir hidung dan tenggorokan) untuk diuji lab di BBLK Surabaya. Yang dua hasilnya sudah keluar dan negatif, yang satu belum keluar hasilnya," jelasnya.

Menurut Sri, keempat suspect itu kondisinya sudah membaik dan dipulangkan dari rumah sakit. Sementara 1 suspect yang saat ini dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo masih dalam pelacakan.(yep/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO