GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik berhasil meraih penghargaan Program Keluarga Harapan (PKH) tingkat nasional tahun 2017 dari Kementerian Sosial RI.
Penghargaan diraih karena Pemkab Gresik dinilai terbaik dalam berkinerja terhadap penyaluran bantuan sosial nontunai.
Pemkab Gresik melalui Dinas Sosial bersama pelaksana PKH berjasa dalam menyukseskan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Gresik.
Penghargaan Kemensos tersebut diserahkan oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial RI Drs. Nur Pujianto kepada Wakil Bupati Dr. H. Moh. Qosim dalam acara yang bertajuk PKH Appreciation Day 2017 di Vasa Hotel Surabaya, Selasa (19/12/2017), yang juga disaksikan oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Wabup mengaku bersyukur atas penghargaan yang diraih oleh Pemkab Gresik. Menurut dia, penghargaan ini adalah bentuk upaya Pemkab Gresik dalam keseriusan menjalankan program pengentasan kemiskinan.
Dia berharap agar penghargaan ini menjadi motivasi pemerintah daerah dan pihak terkait untuk terus melakukan upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Gresik.
“Alhamdulillah atas kerjasama semua pihak dan keseriusan Pemkab Gresik dalam mendukung dan menjalankan program yang dimotori Kementerian Sosial RI, Pemkab Gresik berhasil meraih penghargaan penyaluran bantuan sosial nontunai atas upaya kami dalam mengentas kemiskinan di Kabupaten Gresik,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Sentot Supriyohadi menyatakan, saat ini di Gresik terdapat 31 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH). “Masing-masing penerima memperoleh bantuan sebesar Rp. 1.890.000 tiap tahun,” tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini yang menjadi prioritas adalah di bidang kesehatan bagi ibu hamil dan balita, serta pendidikan bagi anak-anak yang harus bisa sekolah hingga ke tingkat SMA.
"Perolehan penghargaan ini tidak terlepas dari dukungan pak Bupati Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Moh. Qosim yang telah memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program PKH," jelasnya.
Khusus untuk tenaga pendamping PKH, Sentot menambahkan jumlahnya sebanyak 114 orang. “Kami harap para pendamping mampu menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan,” pungkasnya. (hud/rev)