BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tak dipungkiri, remaja adalah tumpuan generasi bangsa. Ketika fase remaja bisa dilalui dengan baik dan sukses, maka selamatlah sebuah generasi. Kuncinya, remaja harus sehat dan bahagia.
Demikian dikatakan Nurlina, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3A KB) Kabupaten Bojonegoro dalam Diskusi Remaja bertajuk Pengetahuan Bahaya Narkoba dan Kesehatan Remaja, di Balai Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Minggu (24/12).
Baca Juga: EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia
Lina, sapaan akrabnya menjelaskan, remaja yang sehat adalah remaja yang terbebas dari seks bebas penyebab rusaknya kesehatan reproduksi. Karena itu, sebagai langkah awal, remaja wajib tahu apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
"Terkadang informasi tentang seksualitas itu tabu, padahal penting untuk diketahui dan didiskusikan, khususnya remaja dengan orangtua," katanya.
Lina mewanti-wanti, jangan sampai remaja mendapatkan informasi yang keliru dari sumber yang tidak bisa dipercaya. Karena kemudahan informasi di internet seperti saat ini, ungkap dia, tidak sedikit masyarakat disesatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga: Difasilitasi EMCL, Nelayan di Tuban-Lamongan Berlomba Buat Sambal dan Olahan Hasil Laut
"Remaja harus ingat triad genre, yaitu No Free Sex, No HIV/AIDS, dan No Pernikahan Dini," tandas Lina di depan puluhan para pegiat Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dari 12 desa di Kecamatan Gayam.
"Selain sehat, remaja juga harus bahagia. Penting bagi remaja untuk memahami bagaimana bahagia yang sebenarnya. Remaja sering terjebak pada kebahagiaan semu dan instan, dan ini dimanfaatkan para pengedar narkoba untuk mencekoki remaja dengan barang haram itu," ungkap Iptu Mulyono, Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional Satres Narkoba, mewakili Kapolres Bojonegoro.
Dalam kesempatan diskusi tersebut, Mulyono menjelaskan jenis-jenis, bahaya narkoba, dan bagaimana mengenalinya. "Saya tidak ingin ada di antara para remaja di sini terkena narkoba, jangan sampai kejadian ya," ucapnya kepada peserta.
Baca Juga: SKK Migas Jabanusa Bersama KKKS Gelar Lokakarya Media III: Sinergi Menuju Ketahanan Energi Nasional
Diskusi ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Kelembagaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang diprakarsai Operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Dalam pelaksanaannya, EMCL menggandeng LSM Pattiro Surakarta.
Menurut Program Manager Pattiro, Wiwik Nur Widiyanti, agenda ini adalah tindak lanjut dari pembentukan kepengrusan PIK-R beberapa waktu lalu di setiap desa di Kecamatan Gayam.
“Kegiatan kali ini untuk penguatan wawasan dan materi bagi pengurus, yang nantinya bisa ditularkan pada teman-teman remaja lain," ujarnya.
Baca Juga: SKK Migas Apresiasi Program Penghijauan FSO Gagak Rimang
Sementara itu, perwakilan EMCL, Galih Tiara mengatakan bahwa program ini merupakan komitmen EMCL untuk mendukung pemerintah dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Menurutnya, kesehatan remaja menjadi perhatian khusus.
"Lapisan masyarakat saat ini paling banyak usia pemuda atau remaja, apalagi di era banjir informasi seperti saat ini," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Galih mengungkapkan apresiasi dari EMCL atas dukungan masyarakat terhadap kesuksesan proyek negara di Lapangan Banyu Urip. "Sinergi dan kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan EMCL mewujudkan program Pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Kami senantiasa mendukung semangat dan aksi positif di masyarakat, demi terciptanya masyarakat yang mandiri dan sejahtera," pungkasnya. (wan/rev)
Baca Juga: Puluhan Wartawan Bojonegoro dan Tuban Explore Lapangan Minyak Banyu Urip
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News