HKTI Pamekasan Desak Pemerintah Daerah Gelar Operas Pasar

HKTI Pamekasan Desak Pemerintah Daerah Gelar Operas Pasar

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan operasi pasar terkait naiknya harga kebutuhan pokok terutama beras yang saat ini melambung.

Wakil Ketua HKTI Kabupaten Pamekasan H. Moh. Nasiriruddin menegaskan bahwa secara umum kenaikan harga beras sebetulnya menguntungkan petani. Namun, masyarakat juga mengeluhkan tingginya harga beras, terutama yang tidak punya penghasilan tetap.

Baca Juga: Separuh KUD di Lumajang Sekarat, Tinggalkan Hutang Rp 22 Miliar

“Memang kenaikan harga beras akhir-akhir ini mengalami kenaikan yang berkisar 20 persen, sehingga banyak masyarakat yang menjerit,” tutur Nasiruddin. Jumat (19/01).

Harga beras yang mengalami kenaikan di sejumlah pasar wilayah Kapaten Pamekasan, yakni jenis Premium dan jenis Medium. Untuk jenis premium, seharga Rp 13.500 per kilogram, sedangkan HET-nya seharga Rp 12.800. Sementara untuk beras jenis medium di pasar wilayah perkotaan Rp 11 ribu, dengan HET-nya Rp. 9.450. Kenaikan harga sebesar Rp. 1.550 per kilogram dan terindikasi terus akan melambung.

Nasiriruddin menjelaskan, kenaikan harga beras cukup berdampak kepada masyarakat golongan ekonomi lemah. Selain itu, kenaikan beras itu akan memicu kenaikan beberapa bahan pokok yang lainnnya, sehingga ekonomi masyarakat terkuras dan terbebani untuk kebutuhan yang lain.

Baca Juga: Punya Ciri Khas, Kopi Lereng Semeru Siap Bersaing di Nusantara

Pihaknya meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan secepatnya mengambil langkah-langkah untuk menekan kenaikan harga beras yang dimungkinkan berdampak kepada kenaikan harga bahan pokok lainnya.

"Kami harapkan pemerintah tidak menganggap main-main dalam hal seperti ini, saya anggap sebagai musibah buat masyarakat," ungkapnya.

"Selanjutnya kami menginginkan agar Pemkab segera melakukan operasi pasar sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah pusat. Kami berharap, agar pemerintah juga bisa menepati janjinya yang akan membuat lahan pertanian yang tidur untuk dijadikan lahan yang produktif," pungkasnya. (err/rev)

Baca Juga: Cabai Impor juga Masuk Lumajang, Dindag Pantau Pasar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO