Gubernur Anggap Tarif Tol Surabaya-Kertosono Terlalu Mahal

Gubernur Anggap Tarif Tol Surabaya-Kertosono Terlalu Mahal Soekarwo, Gubernur Jatim. Foto: DIDI R/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengajukan keberatan atas tarif tol Surabaya-Kertosono yang dinilai terlalu mahal. Ia mengusulkan ada hitung ulang agar fungsi keberadaan tol bisa membangkitkan ekonomi.

"Dua hari itu saya cek (tol) Surabaya-Mojokerto, kok sepi. Truk gak ada yang lewat (karena) ongkosnya mahal. Mereka berpikir lebih baik macet lewat bawah ketimbang bayar mahal," ujar Pakde Karwo, sapaan karib Soekarwo, Selasa (30/1).

Baca Juga: Persiapan Mudik 2018, Dirlantas Polda Jatim Cek Jalur tol Wilangan-Kertosono

Gubernur kelahiran Madiun tersebut menghitung, dengan harga Rp 82 ribu dan panjang 76,97 km terlalu mahal. Memang harga tersebut masih bisa terjangkau. Namun berbeda halnya dengan truk angkutan barang.

"Kalau truk berapa, itu mahal. Maka, harus, saya harus usul. Salah satunya menghitung kontrak pemerintah dengan pihak ketiga. Yang tadinya dikembalikan 25 tahun diperpanjang 35 tahun sehingga ongkosnya murah," jelasnya.

Pakde Karwo melanjutkan, dengan begitu, Build, Operate and Transfer (BOT) ikut diperpanjang. Sehingga tarif tol bisa lebih ditekan lagi dan masyarakat pun bisa menikmati dengan bayaran murah. Pakde Karwo menyarankan, agar pemerintah mengambil keuntungan belakangan. Sebab, yang terpenting itu adalah rakyat bisa meraih untuk serta meningkatkan perekonomiannya.

Baca Juga: Kapolda Jatim Sidak Jalur tol Sumo, Joker, dan Kertosono-Ngawi

"Dari pada pemerintah dapat duit tapi rakyat tidak punya. Saya masih diskusi ini dengan pak menteri PU agar jangan sampai ini tidak sependapat. Tapi saya harus cari solusi," bebernya.

Dia mengaku, saat ini tengah menghitung dengan beberapa pihak tentang berapa harga yang bisa dijangkau masyarakat. Sudah ada hitungan perubahan. Hanya saja, Pakde Karwo masih merasa perlu ditekan.

"Didalam jadi pada saat ongkos produksi disana dia diangkut kesana (tujuan) itu berapa. Paling mobil pribadi kan bukan ekonomi produktif. Dia tak punya nilai tambah. Tapi untuk truk berbeda lagi," tandasnya.

Baca Juga: Tanggul Sungai Avur Kali Konto Jebol, Warga Salahkan Proyek Tol

Untuk harga golongan dua, yakni truck dengan dua gandar harganya mencapai Rp 103 ribu. Harga tersebut terbilang mahal. Padahal dibangunnya tol tersebut untuk memperbaiki perekonomian masyarakat.

Terpisah, anggota Komisi D DPRD Jatim Achmad Heri menilai, tarif yang telah ditetap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sangatlah mahal dan sangat membebani masyarakat. Padahal yang utama dibangunnya tol untuk membantu masyarakat pelaku ekonomi, karena dapat mempersingkat waktu sekitar 2 jam. Namun mengapa pemberlakuan tarif tol sangat mencekik leher masyarakat.

"Saya kira tarif tol itu harus direvisi karena terlalu mahal," pungkas politikus NasDem tersebut. (mdr/ian)

Baca Juga: Cek Terakhir, Tol Joker Dipastikan Beroperasi Satu Jalur Selama Arus Mudik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO