Empat Kelompok Kelilingi Jokowi, Diantaranya Bunglon dan Oportunis

KUPANG(BangsaOnline)Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, MSi berpendapat, hari-hari ini ada empat kelompok yang mengelilingi capres/cawapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (-JK).

"Empat kelompok itu adalah kelompok loyalis, strategis, oportunis dan kelompok bunglon," kata Ahmad Atang, di Kupang, terkait fenomena politik menjelang pelantikan -JK pada 29 Oktober 2014.

Dia menjelaskan kelompok loyalis adalah aktor-aktor dalam lingkaran partai koalisi maupun aktor penyeberang dari partai nonkoalisi yang sejak awal telah komit berada dalam barisan perjuangan bersama -JK.

Kelompok ini berada dalam barisan ring satu yang siap membela secara sistimatis, terstruktur dan masif.Gerakan kelompok ini, kata dia, secara total sebagai bemper untuk membela jika mendapatkan serangan publik.

“Kelompok ini tidak mengejar kekuasaan tetapi menyandang nama besar karena berada di lingkaran kekuasaan,” kata Ahmad Atang.

Bahayanya, kelompok ini terlalu mengeksploitasi citra seolah-olah sebagai manusia tanpa salah, dan pada titik tertentu mereka dapat mendikte pejabat yang diangkat dengan memanfaatkan kedekatan tersebut.

Berikut kelompok strategis adalah pimpinan partai koalisi, akademisi dan profesional yang akan menentukan arah kebijakan , baik dalam hal distribusi kekuasaan maupun agenda pembangunan lima tahunan.

Kelompok ini sangat dominan sehingga pemikirannya harus didengar dan diimplementasikan oleh . Inilah kelompok yang berada di belakang layar yang menentukan dinamika Indonesia ke depan.

menjadi legowo terhadap kelompok ini karena mereka secara faktual yang berjasa besar memenangkan jadi presiden periode 2014-2019.

Kelompok lain adalah oportunis dan bunglon. Kelompok ini menjadi sangat berbahaya jika tujuannya tidak tercapai. Mereka akan berubah menjadi musuh dalam selimut dan berusaha mendiskreditkan dan kelompoknya.

Dia mengatakan kelompok oportunis merupakan "orang dalam" dan pendatang baru yang sangat agresif dengan pemikiran yang brilian. Mereka akan berupaya dengan segala cara untuk meyakinkan .

Kelompok ini siap berkorban apa saja asal keinginannya terpenuhi, baik untuk dirinya mau agenda pesanan dari kelompok.

"Kelompok oportunis selalu memanfaatkan setiap peluang yang menguntungkan dan selalu menyembunyikan interesnya," katanya menjelaskan.

Bahayanya adalah kelompok ini dapat menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Sementara kelompok bunglon, kata dia, akan selalu melakukan penetrasi seolah-olah kemenangan berkat jasa besar mereka.Padahal, dalam kenyataannya mereka tidak pernah berkeringat, walaupun selama ini mereka aktif dalam proses politik.

Sumber: republika.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO