JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan orang berkumpul di Klenteng Hong San Kiong Gudo Jombang untuk melaksanakan buka bersama dengan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Rabu (6/6).
Acara ini berlangsung unik karena menjadi tempat bertemunya 100 pelajar dari 4 sekolah berlatar belakang berbeda. Mereka adalah SD Kristen Petra Jombang, MI Islamiyyah Perak, PAUD Setya Dharma, dan SDN 1 Pare. Para siswa itu juga unjuk kebolehan masih-masing.
Baca Juga: Yayasan Wings Peduli Salurkan 5 Ton Beras ke YPTBU Tambakberas Jombang
"Kami ingin multikulturalisme dan toleransi disemai sejak dini melalui institusi pendidikan," kata Aan Anshori, Ketua Gusdurian Jombang.
Menurutnya, dengan mengenalkan rumah ibadah dan budaya milik orang lain akan menumbuhkan sensitivitas dan meminimalisir kesalahpahaman. Sebab situasi intoleransi di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Sementara dalam ceramahnya, Sinta Nuriyah menekankan pentingnya hidup rukun dan saling menghormati satu sama lain. "Perbedaan itu sunnatullah. Indonesia punya banyak keragaman. Tidak boleh saling menghina, apalagi berkonflik," ujarnya.
Baca Juga: Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid Buka Bersama PKL dan Yatim Dhuafa di Jombang
Dia mengajak semua undangan menjadikan puasa sebagai sumber kearifan, kejujuran, dan kebenaran dalam hidup berbangsa. Istri Presiden keempat RI ini selanjutnya mengajak hadirin menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa bersama.
"Kami senang Klenteng Gudo bisa berkontribusi dalam memajukan kemajemukan di Jawa Timur, khususnya di Jombang," tutur Tony Hok Lay, Ketua Klenteng Hongsan Kiong.
Keragaman memang sangat tampak di acara tersebut. Selain kelompok lintas agama, buka bersama itu juga dihadiri perwakilan Ahmadiyyah, Persatuan Waria Jombang, dan penghayat kepercayaan yang tergabung dalam Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia. (ony/rev)
Baca Juga: Razia di Bulan Ramadan, Polres Jombang Amankan Ratusan Botol Miras dari 8 Penjual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News