SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Temu Alumni Nasional Pondok Pesantren An-Nuqayah memasuki tahun keempat, Ahad (16/08). Reuni kali ini digelar di Aula Syarqawi kompleks Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Madura.
Ketua Yayasan K. Naqib Hasan menjelaskan bahwa Pondok Pesantren An-Nuqayah (PPA) merupakan pesantren yang berdiri sejak 140 tahun silam, tepatnya tahun 1887. Hal ini menjadikan An-Nuqayah memiliki alumni yang tersebar di berbagai wilayah, bahkan ada dari luar negeri seperti di Malaysia dan Arab Saudi.
Baca Juga: Dandim dan Pimpinan Ponpes Nurul Muchlisin Sumenep Beri Edukasi Vaksinasi di Depan Santri
Pondok Pesantren An-Nuqayah adalah pondok terbesar di Madura saat ini dan diasuh oleh 17 kiai sepuh dan muda. "Jumlah santri Pondok Pesantren An-Nuqayah baik yang mukimin dan kalong lebih dari 9,9 ribu. Sementara lembaga pendidikan di PPA sendiri ada 17 lembaga dari TK sampai Perguran Tinggi," paparnya
Sedangkan biaya pembayaran santri per tahun juga sangat terjangkau, mulai 75 ribu sampai 500 ribu. Misalnya di pondok putri 2 yang diasuh KH. Abdul Basith hanya 75 ribu per tahun. Sementara pembayaran per semester di Perguruan Tinggi hanya 700 ribu.
"Namun dengan pendidikan biaya minim, bukan berarti motto pendidikan rendah. Prestasi yang diukir oleh santri PPA sudah dapat menjuarai di tingkat Nasional, bahkan di Asean seperti lomba bahasa arab, baca kitab kuning dan sebagainya. Kualitas santri PPA juga setara dengan pondok pondok besar lain seperti Sidogiri, Paiton. Justru melebihi dari mereka, hal ini karena iklim PPA yang mendorong banyaknya prestasi," klaim K. Naqib Hasan.
Baca Juga: Bupati Fauzi Tinjau Langsung Pelaksanaan Vaksinasi di Dua Pondok Pesantren
Hanya, K. Naqib Hasan, mengakui An-Nuqayah masih lemah dalam pengelolaan ekonomi seperti pertanian, pertenakan, perkebunan dan koperasi pesantren. "Belum mampu sejajar dengan Sidogiri. Ke depan dengan temu alumni santri An-Nuqayah ini mengharap bersama-sama bersatu membangun ekonomi syariah ala An-Nuqayah," pinta K. Naqib Hasan. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News