SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Ucapan duka untuk pengasuh pondok pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, KH. Ahmad Basyir AS, yang wafat tadi pagi, terus mengalir. Nampak terlihat, ribuan santri dan alumni Pondok Pesantren Annuqayah mamadati lingkungan pesantren untuk menyambut kedatangan Jenazah Rais Syuriah PCNU Kabupaten Sumenep itu.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Pantauan di lokasi, kedatangan jenazah kiai karismatik itu disambut dengan tahlil dan pembacaan Al-Qur’an yang dipimpin oleh santri senior secara bergantian di masjid dan beberapa musholla yang ada di lingkungan pondok pesantren Annuqayah.
Dr. A'la Basyir, putra KH. Ahmad Basyir AS dalam sambutannya mengatakan bahwa ayahnya terlihat seperti masih muda sebelum meninggal. "Saya ingat betul beliau masih muda," katanya di tengah para santri dan alumni yang memadati area pemakaman, Sabtu (15/07).
Menurut A'la Basyir, yang menjabat sebagai rektor di salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur ini, tahlilan untuk mendoakan ayahnya dijadikan 2 tahap. Tahap pertama setelah shalat Asar bagi mereka yang jauh, sementara Ba'da Isya' dikhususkan bagi para santri yang dekat.
Baca Juga: Relawan Sakera Madura Khofifah-Emil Salurkan Bantuan 7 Tangki Air Bersih di Sumenep
Sebelum dimakamkan, ribuan santri dan alumni menggelar shalat jenazah sampai 3 kali tahapan bertempat di Masjid Jamik ponpes Annuqayah. Digelar sampai 3 kali lantaran banyaknya santri dan warga yang ingin ikut shalat jenazah. (fai/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News