KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan kerja sama dengan TPID Kabupaten Blitar. Kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara UD Arya Bintang Jaya Kota Kediri dengan Koperasi Putera Blitar terkait pemenuhan komoditas telur ayam.
"Kerjasama ini untuk menjaga pasokan telor ayam, supaya menjelang akhir tahun aman dari kekurangan pasokan. Barangnya ada dan harganya stabil terjangkau. Sehingga tidak lagi ada telur, tetapi harganya mahal," kata Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar usai penandatanganan kerjasama di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Jumat (1/11/2018).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Ditambahkan oleh Mas Abu, panggilan akrab Wali kota Kediri ini, kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk pasokan. Koperasi Putera Blitar menjamin ada telurnya dengan harga standar kandang. Selain memutus rantai distribusi, kerjasama ini juga mengantisipasi penaikan harga telor ayam yang kerap terjadi di akhir tahun, momentum Hari Natal, dan harga besar keagamaan lainnya.
"Untuk pemilihan Kabupaten Blitar, karena seluruh dunia tahu bahwa Blitar peternakannya handal-handal. Produksi telur banyak. Mereka juga sudah kerjasama dengan beberapa daerah, salah satunya DKI Jakarta," tegas Abu.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Joko Raharto mengungkapkan, keuntungan dari kerjasama ini adalah untuk memastikan pasokan telur ayam di Kota Kediri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Kita melindungi dua sisi, produsen untung dan untuk konsumen daya belinya terjangkau," kata Joko.
Bagi Pemerintah Kabupaten Blitar kerjasama ini saling menguntungkan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Koperasi Putera Blitar, Sukarman. Menurutnya, melalui kerjasama tersebut, para peternak di Blitar dapat memasarkan produk telur ayamnya ke Kota Kediri yang masih bertetangga.
"Sekarang kami bekerjasama dengan Kota Kediri, dimana Kota Kediri ingin meminta pasokan telur dari Blitar, agar pasokan terjamin dan hargaya tidak terlalu tinggi, karena bisa memotong mata rantai pasokan. Tujuan dari kerjasama ini agar pasokan tetap ada, dan harganya relatif stabil," kata Sukarman.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Koperasi Putera Blitar menaungi ribuan peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar. Tercatat jumlahnya kurang lebih 4.421 peternak dengan jumlah ayam hingga 3 juta ekor. Produktivitas telor ayam di Blitar kini mencapai 500 ton per hari. Blitar juga sebagai pemasok kebutuhan telur Nasional sebesar 30 persen.
"Sebelumnya, kami juga sudah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Banjarmasin dan menjajaki dengan Kabupaten Majene, Sulawesi Selatan. Dengan Banjarmasin kita butuh tepung sawit, dan disana butuh telor. Kalau Kabupaten Majene, mereka butuh telor, kita butuh jagung sebagai pakan," jelas Sukarman.
Koperasi Putera Blitar baru berdiri satu tahun terakhir. Koperasi ini menghimpun telur dari masing-masing peternak untuk disalurkan ke berbagai daerah. Kerjasama pemenuhan komoditas telor ayam yang sudah berlangsung dalam skala besar untuk Tasikmalaya dan terakhir dengan DKI Jakarta. Kini kerjasama serupa dilakukan dengan Pemerintah Kota Kediri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Untuk diketahui, dalam momentum kerjasama dua daerah tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Kepala BI Perwakilan Kediri Joko Raharto, Kabag Ekonomi Pemerintah Kabupaten Blitar Tutik Komaryati, Ketua Kadin Kota Kediri Solikin, serta sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkot Kediri. (rif/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News