Kasih Jajan Coklat Dulu, Pengusaha Kosmetik Cantik Cekik 2 Anak Kandung, Mayatnya Dibakar

BANGSAONLINE.com - Elena Karimova (27), pengusaha kosmetik online Instagram dituduh mencekik anak kandungnya, yakni Khadizha (4), dan Suleiman (2), hingga meninggal. Tidak hanya dibunuh, ia juga membakar mayat dua anak kandungnya ini. Peristiwa tersebut terjadi di Nizhny Novgorod, Rusia.

Yang mengenaskan, sebelum mencekik, keduanya anaknya ini dibelikan coklat dulu. Alasan dia mencekik keduanya, karena tak mampu memenuhi kebutuhan hidup keduanya.

Ia tertangkap di CCTV membeli coklat batangan untuk dua anaknya di sebuah pompa bensin sebelum diduga mencekik keduanya. Elena Karimova juga membeli bahan bakar sebelum diduga mencekik dua anak kandungnya, dalam mobil sewaan Kia Rio.

Mayat dua anak kandung ini dibawa ke hutan, dibakar.

Elena yang mempunyai follower 27.000 untuk bisnis kosmetiknya ini, ditahan atas tuduhan pembunuhan sembilan bulan lalu. Dan kasusnya akan disidangkan dalam beberapa bulan mendatang.

Hari ini, video CCTV dirilis. Terlihat Elena di sebuah pompa bensin untuk mengisi BBM mobil sewaannya, dan membeli coklat untuk dua anaknya yang akan dicekik. Juga membeli minyak tanah, yang direncanakan untuk membakar mayat anak-anaknya. Sekitar satu jam kemudian dia memarkir mobil dan mencekik anak-anaknya. Dikatakan, dia membawa mayat-mayat ke hutan dan menggunakan minyak tanah untuk membakar tubuh dua anak kandungnya ini.

“Karena Elena takut penduduk setempat melihat asap, dia segera memadamkan api yang membakar mayat dua anaknya, lalu memasukkan dua mayat anaknya yang gosong itu ke dalam mobil,” kata penyelidik negara. “Karimova pulang malam itu, dengan mayat-mayat di dalam mobil,” tambah penyidik.

Keesokan harinya, pada 26 April, dia membawa dua mayat anaknya ke gudang di pinggir kota, dan membakar bangunan.

Pemadam kebakaran awalnya menemukan satu potongan tubuh yang terbakar parah setelah memadamkan api. "Pemadam kebakaran awalnya mengira mayat yang hangus itu adalah seekor anjing," kata warga setempat, Evgeny Katyshev. "Tetapi ketika dia mendekat, dia menyadari ini adalah tubuh dua anak. Mayatnya begitu rusak, hanya satu kaki yang tersisa, dan tidak mungkin untuk mengidentifikasi jenis kelamin mayat," tambah dia.

"Saya tidak bisa memenuhi kebutuhan anak-anak saya," kata Elena kepada petugas, menyalahkan masalah uang atas tindakannya.