Peserta PBI BPJS Kesehatan Surabaya Capai 550.386 Jiwa

Peserta PBI BPJS Kesehatan Surabaya Capai 550.386 Jiwa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam bidang kesehatan sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat melalui program Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS kesehatan yang ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya, sudah mencapai angka 550.386 jiwa.

Wali Kota Risma mengatakan program ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memberikan jaminan kesehatan kepada warganya. Program ini sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota Surabaya nomor 5 tahun 2019 tentang perubahan atas peraturan Wali Kota Surabaya nomor 9 tahun 2015 tentang jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang dibiayai APBD Kota Surabaya.

Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan

“Pemkot ini merupakan pembayar PBI BPJS terbesar di Indonesia dan kita tidak pernah nunggak pembayarannya,” kata Risma, Senin, (4/3/2019).

Perempuan yang juga menjabat sebagai Presiden United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pasifik (Aspac) ini juga menjelaskan bahwa sebenarnya sudah menghitung anggaran untuk membiayai seluruh warga Kota Surabaya. Namun, karena sebagian warga sudah membayar asuransi kesehatan sendiri, maka program ini hanya dikhususkan bagi warga yang kurang mampu.

“Saya juga sudah buat Perwali untuk beberapa profesi, misalnya Satpam dan beberapa profesi lainnya di Surabaya. Sehingga Satpam di Surabaya mendapatkan program ini,” kata dia.

Baca Juga: Meskipun Terlindungi Program JKN, Mahasiswi dari Malang ini Tak Lengah Menjaga Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengatakan PBI BPJS itu ada dua macam. Pertama, PBI BPJS pusat yang biayanya ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Kedua, PBI BPJS yang biayanya ditanggung APBD Kota Surabaya dan biasa disebut PBI-APBD Kota Surabaya.

Ia menjelaskan, data penerima PBI-APBD Kota Surabaya hingga Bulan Februari 2019 sudah mencapai 550.386 jiwa. Yang terbaru, baru membagikan sebanyak 128.913 kartu. “Sebelumnya, penyaluran kartu ini melalui puskesmas, tapi kali ini kita salurkan melalui pihak kelurahan, sehingga kami minta bantuan Bagian Administrasi Pemerintahan untuk menyalurkannya,” kata Febria.

Dokter yang biasa dipanggil Feni ini menjelaskan, para penerima PBI APBD Kota Surabaya itu adalah masyarakat miskin di luar kuota pusat (PBI pusat). Selain itu, para kelompok masyarakat yang mempunyai peran dalam membantu dan biasanya kelompok masyarakat ini diusulkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya

“Kalau Dishub biasanya mengusulkan para juru parkir, kalau Dinkes biasanya juga para Bumantik, dan beberapa kelompok masyarakat yang berperan membantu pemerintah,” ujarnya.

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Dedik Irianto membenarkan bahwa penyaluran PBI APBD Kota Surabaya disalurkan melalui bidangnya. Ia memastikan bahwa sudah menerima kartu PBI itu dari Dinas Kesehatan sebanyak 128.913 buah. 

“Pada pertengah Februari lalu kami menerima dari Dinkes dan pada tanggal 20-21 kami distribusikan ke kelurahan-kelurahan,” kata Dedik.

Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN

Selanjutnya, ia meminta kepada pihak kelurahan untuk langsung mendistribusikannya ke warga-warga yang sudah didata oleh Dinkes. Pada saat penyaluran kartu-kartu itu, Dinkes juga sudah menyediakan beberapa lembar form untuk mendata kartu itu sudah sampai atau belum dan apakah ada revisi data atau tidak.

“Jadi, nanti akan ada laporan apakah kartu itu sudah sampai atau belum, dan apakah ada revisi datanya atau tidak, misalnya karena meninggal. Sampai saat ini mungkin pihak kelurahan sedang proses penyalurannya, tapi kami pastikan semuanya sesuai data warga miskin,” pungkasnya. (ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO