Wawali Malang Sambut Positif Bahasa Jawa Diterapkan di Sekolah

Wawali Malang Sambut Positif Bahasa Jawa Diterapkan di Sekolah Dra Zubaidah MM Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, saat melaporkan kegiatan Bimtek di Hadapan Wawali Kota Malang Sofyan Edi J, di aula Diknas, Selasa (19/3). Foto: IWAN IRAWAN/BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota Ir H Sofyan Edi Jarwoko, menyambut positif penguatan pendidikan karakter melalui budaya dan bahasa Jawa di Kota . Namun, ia menyarankan agar penerapan Bahasa Jawa dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan di sekolah.

"Satu contoh, orang tua bersama putra putrinya melaksanakan giat sosial atau belanja ke pasar, menggunakan bahasa Jawa yang bagus (kromo). Dikemas ke dalam video vlog, lanjut diunggah ke media sosial atau Youtube. Bagian dari pelestarian budaya dan bahasa Jawa," demikian ditegaskan Bung Edi, sapaan Wawali Kota .

Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya

Arahan tersebut diutarakan wawali saat membuka bimtek bahasa Jawa kepada 275 guru kelas tingkat Sekolah Dasar selama dua hari, di aula Dinas Pendidikan Kota , Selasa (19/03).

Wawali juga meminta perlunya penerapan penggunaan bahasa dan adat Jawa di lingkungan sekolah. "Bisa seminggu atau sebulan sekali untuk giat prakteknya, namun tergantung kesepakatan bersama," jelasnya.

Wawali juga meminta warga Kota khususnya para guru, semakin sering memakai baju adat dan bahasa jawa. "Pakai baju adat Jawa serasa semakin adem dan sedap dipandang mata," tambahnya.

Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN

Kepala Dinas Pendidikan Kota  Dra Zubaidah MM menandaskan, bimtek ini untuk memperkuat pendidikan karakter lewat budaya dan bahasa Jawa anak didik maupun para guru. "Nantinya bisa mengimbas kepada orang tua dan lainnya," tandasnya.

"Saat ini Diknas akan membahas kesepakatan bersama tersebut bersama pihak sekolah, jika sudah clear baru membuat surat edaran. Terpenting, sudah bisa mendapatkan lampu hijau dari Pemkot ," cetusnya.

Menurut Zubaidah, bahasa jawa secara tidak langsung menurunkan emosi seseorang. "Jika seseorang ingin marah, manakala memakai bahasa jawa kromo, saya yakin gak jadi marah, sebaliknya menjadi ketawa dan guyon," pungkasnya. (iwa/thu/ian)

Baca Juga: Rasakan Manfaat JKN Usai Kecelakaan, Peserta Asal Malang ini Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warung Bebek Goreng H. Slamet di Kota Malang Terbakar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO