Anak kuda purba. foto: mirror.co.uk
BANGSAONLINE.com - Ilmuwan berhasil mengambil darah cair dari anak kuda prasejarah - dan berencana untuk menkloning itu. Bangkai anak kuda Lena prasejarah ini terpelihara dalam kondisi utuh luar biasa, di Permafrost Siberia di Rusia.
Para ilmuwan telah menemukan darah cair di dalam mayat anak kuda berusia 42.000 tahun di permafrost Siberia. Hal ini dinilai bisa meningkatkan harapan untuk menghidupkan kembali spesies yang punah. Darah anak kuda ini diyakini sebagai 'darah segar tertua di dunia'.
Dan anak kuda Lena prasejarah diklaim sebagai hewan Zaman Es yang paling terpelihara yang pernah ditemukan, menurut Dr Semyon Grigoryev, kepala Museum Mammoth di Yakutsk.
Temuan oleh tim ilmuwan dari Universitas Yakutian dan Yayasan Riset Bioteknologi Sooam dari Korea Selatan tersebut, menunjukkan bahwa anak kuda itu berada dalam kondisi luar biasa karena tanpa kerusakan yang terlihat.
Dr Grigoryev berbicara kepada kantor berita Rusia Tass, "Autopsi menunjukkan organ-organ internal yang terpelihara dengan indah. Bangkai anak kuda prasejarah memiliki rambut utuh di kepala, tubuh, dan kakinya.
Para ilmuwan berhasil mengekstraksi darah cair dari pembuluh jantung anak kuda. "Sampel darah cair diambil dari pembuluh jantung - disimpan dalam keadaan cair selama 42.000 tahun berkat kondisi penguburan dan permafrost yang baik. Jaringan otot dipertahankan dalam warna kemerahan alami mereka."
Pakar menggambarkan temuan itu sebagai 'sangat langka', mengingat rambut anak kuda itu masih utuh di kepala, kaki, dan bagian tubuhnya. "Memiliki rambut yang diawetkan adalah sensasi ilmiah lain karena semua kuda kuno sebelumnya ditemukan tanpa rambut," tambahnya.
Diperkirakan anak kuda itu bisa tenggelam dalam lumpur yang membeku dan berubah menjadi lapisan es.
Anak kuda, bersama dengan 30 pameran plus dari Yakutia, akan dipajang di pameran The Mammoth di Jepang, mulai Juni dan berakhir pada September 2020.
