SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sidoarjo menolak isu gerakan People Power terkait pelaksanaan Pemilu 2019. Ansor Sidoarjo menyatakan siap ikut mengamankan hasil Pemilu serentak ini.
Penegasan ini disampaikan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sidoarjo Rizza Ali Faizin, di sela menggelar Tasyakur Harlah Ansor ke-85 dan Fatayat ke-69, di Aula PCNU Sidoarjo, Sabtu (27/4) sore.
Baca Juga: Di Konferwil XVI Fatayat NU Jatim, Khofifah: Jadilah Enabler Leader dan Game Changer
Kata Rizza, Ansor dan Banser siap menjadi garda terdepan jika isu people power dijalankan. Alasannya, karena langkah poeple power itu dianggap sebagai langkah inkonstitusional dan menyalahi aturan.
"Kalau tak terima hasil Pilpres harus lewat mekanisme yang benar, misalnya diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK) atau jalur hukum lainnya, bukan melalui langkah-langkah inkonstitusional," tegasnya.
Rizza berharap di usia ke-85 tahun, Ansor Sidoarjo lebih baik, lebih bermakna, dan lebih bermanfaat bagi pembangunan di Sidoarjo. "Kami juga berharap kader Ansor bisa mengisi pos-pos strategis baik di dunia politik, pemerintahan maupun bidang lainnya," pintanya.
Baca Juga: Di Konawe, Khofifah Ungkap Pesan Hadratussyaikh, yang Berjuang di NU Diakui Santrinya
Harlah kedua Banom PCNU Sidoarjo ini diperingati dengan salawatan dan potong tumpeng yang dipimpin Bupati Saiful Ilah. Acara ini juga dihadiri Wabup Nur Ahmad Syaifuddin, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, serta pengurus PCNU Sidoarjo.
"Harlah ini sengaja digelar bareng karena dua Banom NU ini adalah garda terdepan yang menjaga kiai dan NKRI di usia potensial," tandas Rizza.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Sidoarjo Elok Sifak Munadziroh mengaku siap membantu menjaga Kesehatan Masyarakat (Kesmas). Oleh karenanya, Fatayat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Baca Juga: Harlah ke-73, Fatayat NU Jombang Bagikan Ratusan Takjil Gratis
Menurutnya, tahun 2017 angka kematian ibu dan anak di Sidoarjo menduduki peringkat ke-3 se-Jatim, di tahun 2018 menjadi menduduki posisi ke 5. "Kader Fatayat siap mendampingi ibu hamil dan balitanya,” tandas Elok.
Fatayat NU Sidoarjo, bekerja sama dengan Dinkes juga mendirikan Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren). “Yakni menerjunkan kader Fatayat memantau kesehatan di sekitar lingkungan pesantren. Apalagi Sidoarjo dikenal banyak pesantren," urai Elok. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News