SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menekan angka kematian bayi yang baru lahir. Salah satu upayanya dengan memaksimalkan fungsi dan kegunaan ambulans darurat untuk bayi yang bernama Ambulance Neonatal Emergency Transport System Surabaya (NETSS). Terbukti, dengan adanya ambulans ini angka kematian bayi yang baru lahir bisa ditekan hingga 0,7 permil.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya Yohana Sussie E menjelaskan, ambulans NETSS ini sudah dioperasikan sejak tahun 2017 hingga saat ini. Sejak dioperasikan itu, ambulans yang ada di Rumah Sakit Soewandhi itu sudah mampu menekan angka kematian bayi.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
“Kekurangannya sekitar 0,7 permil, karena penyebab kematian itu bermacam-macam,” kata Yohana saat jumpa pers di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Senin (13/5).
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan, Yohana mengaku, ambulans ini sudah menangani sebanyak 43 pasien bayi pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018, sudah menangani 30 pasien bayi.
“Khusus untuk tahun 2019 hingga Bulan Mei ini, ambulans ini menangani 7 pasien bayi. Kami juga sangat bersyukur karena semua yang kami tangani selamat semuanya,” akunya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Ia juga menjelaskan bahwa pengadaan mobil ini memang untuk menekan angka kematian bayi yang ternyata cukup tinggi di Indonesia, termasuk di Surabaya. Ambulans NETSS merupakan ambulans satu-satunya di Kota Surabaya bahkan Indonesia sejak tahun 2017 lalu, karena peralatan yang ada di dalamnya sangat lengkap.
“Idenya mengingat angka kematian bayi baru lahir yang masih cukup tinggi, sehingga ambulans ini kami siapkan untuk bayi baru lahir yang mempunyai masalah dengan pernafasan. Nah ini perlu ada suatu penanganan khusus,” kata Yohana.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Soewandhi Rinche Pangalila mengatakan bahwa hingga saat ini Kota Surabaya baru memiliki satu ambulans khusus ini. Sebab, peralatan yang ada di dalam ambulans ini sangat lengkap.
Baca Juga: Kolaborasi, Portkesmas ‘Jaga Bersama’, Siapkan Anak Muda Komunikator Imunisasi di Jatim
(Perlengkapan medis yang ada di dalam Ambulans NETSS)
Di antaranya yakni, inkubator beserta kelengkapan alat dan obat, ventilator beserta kelengkapan alat dan obat, peralatan dan obat untuk resusitasi bayi baru lahir termasuk jackson rees dan T piece resusiator, juga pacu jantung.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
“Kami menyiapkan alat yang lengkap di ambulans itu, supaya bayi bisa mendapatkan penanganan yang optimal saat berada di dalam ambulans NETSS. Apa yang diperlukan bisa ditangani sebelum tiba di RS rujukan,” ungkap Rince.
Selain kelengkapan alat, Dinkes juga menyiapkan tenaga medis yang handal dan terlatih untuk menangani kedaruratan pada bayi. Bahkan, ia memastikan bahwa ambulans ini dioperasian oleh tim khusus yang sudah terlatih. Ia juga mengaku sudah berkali-kali melatih tenaga medis atau perawat yang ada di puskesmas atau rumah sakit swasta yang ada di Surabaya.
“Jadi, kami bukan hanya menyediakan ambulansnya, tapi kami juga menyiapkan SDM khusus untuk menangani kedaruratan pada bayi. Sekali jalan, ambulans ini akan ada sopir, dokter, dan perawatnya yang sudah terlatih,” imbuhnya.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Kepala SMF Anak RS Soewandhi Radix Hardiyanto sangat mengapresiasi fasilitas ambulans ini. Sebab, dengan adanya ambulans ini bayi yang mengalami kedaruratan bisa terbantu.
“Ambulan itu luar biasa karena ada inkubator transport jadi mampu menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil. Ventilator transport, kita punya tindakan bantuan nafas selama perjalanan. Dan itu tidak dimiliki oleh rumah sakit lain. Selama penjemputan kami memastikan mereka bisa bermafas dengan baik,” jelas Radix. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News