SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur kembali memperoleh kesempatan menyelenggarakan kegiatan bertaraf internasional. Kali ini, Jatim menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Internasional Zhenghe ke-5 Indonesia dan Tiongkok bertemakan "Berbagi Nilai dalam Agama, Budaya dan Masyarakat".
Pembukaan konferensi Internasional Zhenghe ke-5 secara resmi dibuka oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di JX International Convention Exhibition, Jl. Ahmad Yani no.99, Surabaya, Senin (16/7) malam. Sedangkan konferensinya, akan diselenggarakan di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jatim menyebut, Konferensi Zhenghe menjadi momentum memperkukuh rasa persaudaraan dan persatuan sebagai sebuah bangsa. Selain itu, momen tersebut juga untuk membuka persepsi tentang bagaimana menjaga kedamaian di tengah keberagaman, khususnya di Indonesia.
“Pesannya adalah masyarakat senantiasa untuk membangun kedamaian bagi semua umat manusia di bumi ini," ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, dengan adanya konferensi ini, maka diharapkan perspektif masyarakat tentang Tionghoa terbangun lebih luas dan cerah. Tujuan akhirnya adalah untuk terciptanya kedamaian satu sama lainnya.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
"Selain menjaga perdamaian juga menjaga martabat kemanusiaan," lanjutnya.
Turut hadir pada acara tersebut Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar, dan beberapa Kepala OPD di Lingkungan Setdaprov Jatim.
Konferensi Zhenghe sendiri menghadirkan 12 narasumber dari luar negeri dan diikuti oleh 58 peserta. Termasuk komunitas muslim Tionghoa dari 12 negara. “Secara keseluruhan komunitas muslim Tionghoa yang berasal dari 12 negara dipastikan hadir,” tambahnya.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Pada kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan Anugerah Peace Award ke Almarhum Gus Dur. Penghargaan diterima oleh Shinta Nuriyah Wahid. Diberikannya penghargaan tersebut karena Gus Dur dianggap sebagai tokoh yang menghargai keberagaman. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News