GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik kembali menorehkan prestasi dari inovasi yang berhasil diciptakan. Inovasi tersebut bertitel Gerebek Pasar Legi, yakni mencari penderita hipertensi bersama tukang parkir dan tukang karcis Pasar Legi oleh Pusat Kesehatan masyarakat Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.
Inovasi tersebut yang mengantar Bupati Gresik Sambari Halim Radianto memperoleh penghargaan Nasional Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Penghargaan diterima Bupati Sambari dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Drs. Syafruddin, M.Si di Hotel Gumaya Tower Semarang Jawa Tengah pada Kamis (18/7) malam. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo turut menyaksikan Penerimaan Penghargaan tersebut.
Bupati yang didampingi oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Sutrisno menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik yang telah banyak mendukung Pemerintah Kabupaten Gresik. "Atas dukungan tersebut kami selalu bersemangat untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru yang semuanya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Saya juga sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran di Pemerintah Kabupaten Gresik, khususnya yang ada di bawah yang selalu bersemangat untuk memberikan pelayanan dengan inovasi yang baru," katanya.
Sesuai Pidato Menpan-RB yang disampaikan Bupati, ke depan seluruh Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus bisa menghasilkan minimal satu inovasi yang disampaikan ke Kemenpan-RB.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
"Kami di Pemkab Gresik juga berharap setiap OPD dan pejabat harus menciptakan inovasi baru dan menuliskan inovasi tersebut dalam sebuah proporsal," terang Bupati usai menerima penghargaan tersebut.
Gerebek Pasar Legi merupakan kegiatan inovasi dari Puskesmas Bungah yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan deteksi dini hipertensi serta beberapa penyakit yang lain yang dilakukan oleh Pelaksana Program Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas di Kecamatan Bungah.
Inovasi ini memanfaatkan mitra kerja yang ada di masyarakat. Ada 5 PTM yang masuk cakupannya, yang utama adalah darah tinggi (hipertensi), kemudian gula darah (diabetes melitus), rhematik, sakit gigi, dan sesak napas (asma). Lima penyakit tersebut yang mendapat layanan untuk ditindaklanjuti di Posko Pasar legi.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Caranya, tim kesehatan dari Puskesmas Bungah mendirikan tenda kesehatan pemeriksaan tekanan darah dan konseling di arena Pasar Legi. Petugas parkir dan petugas karcis di Pasar Legi yang sudah ditraining berperan dalam mengenali gejala awal dari hipertensi dan penyakit lain pada pengunjung pasar.
Saat mereka menemukan penderita yang diduga menderita hipertensi, maka petugas parkir memberikan karcis parkir sekaligus kupon pemeriksaan gratis di posko kesehatan.
Gerebek Pasar Legi dilakukan sebulan sekali bertepatan dengan hari Pasar Legi di Desa Bungah. Mitra kerja yang dipilih adalah tukang parkir dan tukang karcis Pasar Legi. Konsep ini mulai digulirkan sejak tahun 2018 sebagai penyelesaian masalah kurangnya cakupan pelayanan pasien hipertensi yang terjadi pada tahun 2017.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Menurut kepala Bagian Humas Sutrisno, tukang parkir dan tukang karcis diberikan wawasan untuk mengenali faktor risiko hipertensi pada pengunjung pasar. Kemudian mereka menganjurkan pengunjung tersebut untuk periksa di posko kesehatan yang didirikan oleh tim kesehatan puskesmas Bungah.
Sejak awal tahun 2018 Tim Gerebek Pasar Legi terdiri dari pelaksana program PTM sebagai ketua, 10 orang perawat Poskesdes sebagai anggota, 2 orang dokter sebagai konselor, 2 orang tukang karcis, dan 4 orang tukang parkir Pasar Legi sebagai mitra kerja. Sementara Kepala Puskesmas Bungah sebagai pembina.
"Kegiatan berperan besar dalam memberi dukungan melalui koordinasi lintas sektor sehingga Gerebek Pasar Legi bisa dikenal luas di kecamatan Bungah. Hasilnya peningkatan skrining hipertensi di kecamatan Bungah," kata Sutrisno.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Data penderita hipertensi di kecamatan Bungah tahun 2017 sejumlah 2.844 orang. Dengan adanya, Gerebek Pasar Legi data tahun 2018, menjadi 3.128 orang. Sampai bulan Mei 2019, jumlah skrining hipertensi juga mengalami peningkatan hingga mencapai 5.038 orang.
Dalam jangka panjang, diharapkan kegiatan ini dapat merubah pola pikir masyarakat untuk mau check up berkala, melakukan pola hidup sehat dan kontrol rutin bagi penderita hipertensi. "Setelah menerima penghargaan ini, Bupati akan menerbitkan Surat Edaran Bupati sehingga konsep Gerebek Pasar Legi dapat direplikasi oleh semua Puskesmas di Kabupaten Gresik sesuai dengan kondisi masing-masing puskesmas. Dengan inovasi Gerebek Pasar Legi ini, maka lebih banyak penderita hipertensi di Gresik yang dapat dideteksi sejak dini dan ditindaklanjuti," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News