LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Lamongan Fadeli mengaku cukup prihatin dengan masih adanya stunting di Lamongan, meski beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Hal itu karena Kabupaten Lamongan adalah penghasil ikan terbesar di Jawa Timur.
Produksi ikan Lamongan di setiap tahunnya tidak kurang dari 130 ribu ton. Namun angka konsumsi ikan hanya 45,82 kilogram per kapita per tahun. “Seharusnya bisa lebih dari itu,” jelasnya saat Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Desa Ganggangtingan Kecamatan Ngimbang, Selasa (13/8).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Diungkapkan Fadeli, pada tahun 2017 angka stunting di Kabupaten Lamongan mencapai 23 persen, dan turun menjadi 14 persen di tahun 2018. Angka ini kembali turun menjadi 9 persen di awal tahun 2019.
“Di akhir tahun 2019 nanti, ditargetkan turun menjadi 5%, sehingga pada tahun 2020 Lamongan akan Zero Stunting,” katanya.
Fadeli meyakini, dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah, TP PKK, kader posyandu, dan tim medis, target zero stunting di tahun 2020 akan tercapai.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Sementara Direktur Pemasaran Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan dan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Mahfud mengungkapkan, bahwa angka stunting di Indonesia sangat mengkhawatirkan, yakni 36 persen.
“Artinya tiap 3 kelahiran ada 1 bayi yang stunting, dan itu sangat mengkhawatirkan,” ungkap Mahfud.
Menurutnya, salah satu cara untuk menangani stunting yakni dengan mengonsumsi ikan. Karena ikan mengandung protein dan omega 3 yang baik untuk mencegah stunting. “Angka konsumsi ikan di Indonesia masih 50,69 kilogram per kapita per tahun. Ini masih jauh dari Jepang dan Korea yang mencapai 70 kilogram per kapita per tahun,” Jelas Mahfud.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Sedangkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan MS Heruwidi mengungkapkan bahwa Safari Gemarikan ini diagendakan di 23 provinsi di Indonesia.
Safari ini di Jawa Timur hanya dilaksanakan di dua kabupaten, yakni Lamongan dan Sumenep. Di Kabupaten Lamongan sasarannya adalah Desa Gagangtingan dan Desa Durikedungjero Kecamatan Ngimbang serta Desa Plososetro dan Desa Paji Kecamatan Pucuk.
“Angka stunting di Desa Ganggangtingan sebelumnya sebanyak 37 anak. Namun berkat kerja keras semua pihak, saat ini sudah turun menjadi 8 anak. Sedangkan di Desa Durikedungjero yang sebelumnya 36 anak stunting, saat ini turun menjadi 10 anak,” ungkap Heruwidi. (qom/rev)
Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News