SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menpora Imam Nahrawi sepakat ingin meluruskan sejarah tentang peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga NKRI. Untuk itu, Menpora minta agar Gubernur Jatim yang dikenal dekat dengan Gus Dur menuliskan dalam sebuah buku.
Demikian salah satu perbincangan Menpora dan Gubernur Jatim saat bertemu tanpa sengaja di resepsi pernikahan putra mantan rektor UINSA Prof Ridwan Nasir pada Sabtu (24/8) di Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
"Saya banyak tahu dan menjadi pelaku sejarah saat Gus Dur menjadi presiden sampai lengser dan wafatnya. Karena saat itu, Gus Dur sangat percaya dengan saya," tutur Khofifah kepada Menpora dan sohibul hajat, Prof Ridwan Nasir.
Khofifah menjelaskan, bahwa dialah yang menuliskan nama-nama susunan kabinet di era Presiden Gus Dur atas arahan Gus Dur. "Tulis saja, nanti akan saya hubungi orangnya pada jam 03.00 dini hari," ujar Khofifah menirukan ucapan Gus Dur kepadanya.
Bukan hanya itu, kata Gubernur, enam bulan sebelum wafat, Gus Dur berpesan kepadanya agar nanti batu nisannya dituliskan: The Humanist Died Here.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
"Saya harus memendam 5 tahun setelah Gus Dur wafat, baru bisa menyampaikannya," tandas Khofifah yang saat itu didampingi Ahmad Bajuri, Sekjen IKA UINSA dan Lia Istifhama, Korda IKA UINSA Surabaya.
Menpora yang mendengar cerita itu langsung meminta agar Gubernur menuliskan dalam sebuah buku. "Ini penting untuk pelurusan sejarah agar pemuda-pemudi generasi mendatang dapat mengetahui peran NU di negeri ini," tegas Menpora.
Gubernur dan Menpora pun sepakat sejarah peran NU harus diluruskan. "Insya Allah, semoga ada waktu," ujar Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut. (mdr/rev)
Baca Juga: Pengurus PC LPBI SER NU Gresik Siaga Bencana Alam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News