SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Luar biasa. Itulah kata yang pantas untuk menilai Film Jejak Langkah 2 Ulama, produksi Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, kerja bareng dengan PP Muhammadiyah itu. Film ini selain digarap secara profesional juga melibatkan talent atau pemain film dari negara Belanda.
“Pemain pemeran asing Belanda diambilkan langsung dari talent Belanda,” tutur Utadz Amin Zein, Produser Film Jejak Langkah 2 Ulama itu kepada BANGSAONLINE.com, Ahad malam (29/9/2019).
Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
Yang menarik, film yang menceritakan tentang Hadratussyaikh KH Muhamamd Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan ini melibatkan langsung para dzuriyah (keturunan) Hadratusstaikh sendiri. Bahkan Hadratussyaikh – panggilan warga NU kepada Kiai Hasyim Asy’ari – diperankan langsung oleh cucunya, yaitu Gus Riza Yusuf Hasyim. Gus Riza adalah putra KH. M. Yusuf Hasyim, salah seorang putra Hadratussyaikh.
(Gus Riza Yusuf Hasyim dalam peran Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari dalam film Jejak Langkah 2 Ulama. foto: istimewa/ BANGSAONLINE.com)
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Peran Gus Riza ini tentu menyentuh hati. Sebab selain wajah Gus Riza mirip Hadratussyaikh juga punya titisan darah langsung dari ulama besar kakek Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. Apalagi kehidupan sehari-hari Gus Riza memang sangat bersahaja, rendah hati alias tawadlu. Wajar jika beberapa pihak menilai muncul aura Hadratussyaikh pada diri Gus Riza.
Dzuriyah lain yang terlibat adalah Gus Fahmi Amrullah. Pengasuh Pondok Putri Pesantren Tebuireng yang banyak memberi pengajian di berbagai tempat ini adalah cucu Hadratussyaikh dari jalur Nyai Khadijah Hasyim. Gus Fahmi berperan sebagai KH Sholeh Darat, ulama besar dan populer yang menjadi guru Hadratusyyaikh dan Kiai Ahmad Dahlan.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
(Gus Fahmi Amrullah (tengah) memerankan KH Sholeh Darat. Kiai Sholeh Darat adalah ulama besar yang dikenal sebagai guru Hadratussyaikh dan Kiai Ahmad Dahlan. foto: istimewa/ BANGSAONLINE.com)
Film ini memang digarap serius. Bahkan Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), pengasuh Pesantren Tebuireng, turun langsung untuk penggarapan film yang melibatkan 800 orang pemain itu. Gus Sholah bertindak sebagai Executive Producer.
Apalagi film ini bukan produksi pertama dari Pesantren Tebuireng. Sebelumnya Pesantren Tebuirang sudah memproduksi beberapa film. Antara lain berjudul Sakinah dan Binar.
Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan
Film Jejak Langkah 2 Ulama ini tampaknya bakal mendapat respons positif masyarakat. Maklum, film ini tidak hanya melibatkan para tokoh NU dan Muhamamdiyah, tapi juga menampilkan dua ulama besar dan paling bersejarah serta berpengaruh di Indonesia. Yaitu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan.
Hadratussyaikh adalah pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Warga NU mencapai ratusan juta di Indonesia. Berkat perjuangannya dalam kemerdekaan Republik Indonesia, Hadratussyaikh lalu dikukuhkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah RI.
Hadratussyaikh juga pendiri Pesantren Tebuireng yang kini telah berkembang menjadi 14 pondok pesantren cabang di seluruh Indonesia. Hampir semua ulama besar dan pengasuh pesantren di pulau Jawa pernah menjadi santri Hadratussyaikh. Bahkan gurunya sendiri - Syaikhona Kholil bin Abdul Latif Bangkalan - secara tawadlu’ pernah nyantri kepada Hadratussyaikh saat bulan Ramadan, yaitu ikut mengaji kitab-kitab hadits. Hadratussyaikh memang populer sebagai ulama ahli hadits, disamping ilmu-ilmu agama lainnya.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Sedang Kiai Ahmad Dahlan yang punya nama kecil Muhammad Darwisy adalah pendiri Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi keagamaan terbesar kedua setelah NU itu selain memiliki puluhan juta anggota juga terkenal punya aset pendidikan dan usaha (bisnis) yang cukup banyak dan besar. Seperti Hadratussyaikh, Kiai Ahmad Dahlan juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah RI.
Lalu kapan penggarapan film Jejak Langkah 2 Ulama itu akan selesai dan bisa ditonton? Ikuti saja lanjutan tulisan ini pada edisi berikutnya. (em mas’ud adnan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News