BERBINCANG: Bambang Haryo (kanan) saat mendaftar Cabup, berbincang dengan Warih Andono (kiri) di Kantor Golkar Sidoarjo, Rabu (20/11). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Mantan anggota DPR RI yang juga politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono terus melangkah seiring niatnya maju bertarung dalam Pilbup Sidoarjo 2020.
Usai mendaftar melalui Partai Gerindra Sidoarjo beberapa waktu lalu, Bambang Haryo kini juga mendaftar menjadi Calon Bupati (Cabup) di Partai Golkar Sidoarjo, Rabu (20/11) sore.
Didampingi beberapa orang dekatnya, Bambang Haryo datang ke kantor DPD Partai Golkar Sidoarjo, di Jalan Ahmad Yani Sidoarjo.
Dia langsung ditemui Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo Warih Andono yang didampingi Panitia Pendaftaran Cabup-Cawabup Partai Golkar Sidoarjo.
“Kedatangan saya ini di Golkar untuk silaturrahmi dan menyatukan visi-misi program dan sebagainya. Karena saya kan sudah mendaftar di Partai Gerindra, karena kursinya masih kurang, tentu saya harus berkoalisi. Tentu yang saya harapkan Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra," cetus Bambang Haryo.
Saat ditanya kenapa memilih Partai Golkar, Bambang Haryo menyatakan bahwa Partai Golkar dengan Partai Gerindra memiliki chemistry yang kuat, sebab cikal bakal lahirnya Partai Gerindra dari Partai Golkar.
“Banyak kader Golkar yang dekat dengan saya, tentunya sudah sangat menyatu antara Gerindra dan Golkar. Jadi saya pikir sudah seperjuangan," urai Bambang Haryo.
Meski sudah memiliki kedekatan, namun Bambang Haryo akan tetap mengikuti setiap persyaratan maupun tes yang akan diberikan Partai Golkar, sehingga dapat mengetahui kompetensi, kapabilitas dari calon yang akan diusung.
”Alasan saya ikut semua tes dan persyaratan agar Golkar tidak salah pilih, seperti memilih kucing dalam karung. Dan saya berharap mudah-mudahan bisa lulus, lulus menjadi yang terbaik," pungkasnya.
Sementara Warih Andono, Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo menyampikan kesan pertama dari kedatangan Bambang Haryo, pihaknya langsung diminta untuk berkoalisi dengan Gerindra, karena memang Golkar hanya memiliki empat kursi dan harus berkoalisi untuk mengusung Cabup dan Cawabup.
“Kalau berkoalisi dengan Gerindra tentunya sudah cukup, karena Gerindra kan memiliki 7 kursi, dan ini akan menjadi salah satu pertimbangan khusus," beber Warih.
Selain itu, jika memang ada kader internal atau eksternal, politisi asal Waru itu akan tetap mempertimbangkan dengan baik, karena masih memiliki waktu sekitar satu bulan untuk menjaring yang terbaik.
"Saya ingin calon yang akan diberangkatkan benar-benar pasangan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Sidoarjo," pungkas Ketua Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo ini. (sta/ian)
