SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Menteri Kesehatan RI (Menkes) dr Terawan Agus Putranto mengunjungi RSUD Sidoarjo, Jumat (13/12).
Dalam kunjungannya ini, dr Terawan melihat langsung sistem penanganan pada Ibu melahirkan yang dinilai telah berhasil menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Sidoarjo.
Baca Juga: Semarak Gerakan Nasional Aksi Bergizi Tour to School di SMPN 2 Kota Batu
Tempat pertama yang dituju adalah ruang PSC 119 (Public Service Center). Dari ruangan PSC inilah pasien yang membutuhkan penanganan bersifat emergency bisa diketahui dan direspons dengan cepat. Termasuk penanganan Ibu melahirkan dalam kondisi darurat yang membutuhkan tindakan penanganan cepat.
Usai melihat langsung sistem penanganan Ibu melahirkan, Menkes dr Terawan bangga dan mendukung langkah RSUD Sidoarjo dalam memberikan layanan yang bisa mencegah kematian Ibu pada saat melahirkan.
“Menurunkan kematian Ibu dan bayi dari sisi tujuan nasional, tetapi istilahnya ini ngalap berkah. Artinya, setiap apa yang kita kerjakan ini pasti diridhoi dan diberkahi oleh Yang Maha Kuasa. Karena yang kita lakukan ini berjuang dan menjaga kehidupan, saya bangga dan saya dukung," cetusnya.
Baca Juga: Terapkan 6 Pilar Transformasi Kesehatan, Pemkot Mojokerto Diapresiasi Dirjen Kesmas Kemenkes
Salah satu yang menjadi perhatian menkes, adalah ruang Public Service Center 119 (PSC) di lantai II Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Di ruang PSC inilah penanganan Ibu melahirkan bisa dipantau, terintegrasi dengan 10 Puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Sehingga proses penanganan pada Ibu yang melahirkan bisa dilakukan cepat.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah merasa senang dengan kunjungan Menkes ke RSUD Sidoarjo, apalagi RSUD Sidoarjo merupakan rumah sakit pertama di Jawa Timur yang mendapat kunjungan langsung dari Menkes, dr, Terawan.
Baca Juga: RS Kemenkes Surabaya Diresmikan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Tingkatkan Layanan Kesehatan
“Peningkatan mutu dan kecepatan layanan menjadi perioritas RSUD Sidoarjo, kita berharap angka kematian Ibu dan Bayi di Sidoarjo dari tahun ke tahun terus menurun”, ujarnya.
Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan menjelaskan, untuk mencegah kasus kematian ibu dan bayi, RSUD Sidoarjo ,mengembangkan program aplikasi “Simaneis” (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway) yang terintegrasi dengan aplikasi “Si Cantik”.
Aplikasi “Sicantik” (Sidoarjo mencegah kematian Ibu dan Bayi), aplikasi yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo tersebut, berfungsi untuk merekam data ibu hamil.
Baca Juga: Kemenkes Pantau Langsung Kesiapan RSUD dr Iskak Tulungagung untuk Naik Kelas Tipe A
Integrasi kedua program tersebut berhasil membantu proses penanganan pasien Ibu melahirkan dengan cepat dan tepat, sehingga kasus kematian Ibu dan Bayi saat melahirkan di wilayah kabupaten Sidoarjo menurun.
“Tahun lalu angka kematian ibu dan bayi ada 20 kasus, tahun ini turun menjadi 17 kasus, dari target 23 kasus. Dari 17 kasus kematian tersebut, kondisi pasien sebelumnya sudah sakit komplikasi, seperti gagal ginjal, TBC, HIV," bebernya.
Setiap ada laporan yang bersifat emergency dan membutuhkan rujukan, lanjut Atok, petugas PSC segera merespons dengan memberikan bantuan ambulance yang terdekat dengan lokasi. (sta/ian)
Baca Juga: Efek Sering Konsumsi Minuman Berpemanis Bagi Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News