Wujudkan Persaudaraan, Wabup Sidoarjo Apresiasi Paguyuban Sepeda Tua

Sebab, selain sarana berolahraga juga budaya karena paguyuban itu ikut melestarikan sepeda tua sebagai warisan masa lalu. Selain itu, paguyuban pecinta sepeda tua juga sarana memicu hidup sederhana.

Apresiasi itu diungkapkan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin saat menghadiri pengukuhan Paguyuban Onthel Kedunglo (Poked) oleh Kosti Sidoarjo, di Dusun Kedunglo Desa Kedungsugo Kecamatan Prambon, Minggu (5/1).

"Insyaallah dengan kerukunan seperti ini, dengan kesederhanaan seperti ini, maka globalisasi akan kita ikuti dengan kekompakan, rasa nasionalisme, dan budaya yang baik,” cetus wabup.

Kata wabup, melalui komunitas onthelis akan terus terwujud rasa persaudaraan. Seperti motto-nya yang selalu dikumandangkan para onthelis yakni “Satu Sepeda Sejuta Saudara”.

Oleh karena itu, wabup yang juga Pembina Kosti Sidoarjo ini berharap jiwa onthelis seperti itu dapat menyebar di masyarakat. "Selamat untuk Kosti. Selamat berjuang, mudah-mudahan Sidoarjo maju, Jawa Timur maju, Indonesia maju,” tandasnya.

Ketua Kosti Sidoarjo, Ari Bayashi mengaku bersyukur atas terbentuknya Poked sebagai anggota Kosti Sidoarjo. Dia menyatakan penggemar sepeda tua di wilayah Kecamatan Prambon berkembang baik.

Bahkan ada kepala desa (Kades) di Kecamatan Prambon yang ikut bergabung langsung menjadi onthelis di paguyuban sepeda tua, yakni Kades Kedungsugo dan Kades Kedungkembar.

Sementara itu, saat menghadiri pengukuhan Poked ini, wabup yang karib dipanggil Cak Nur ini juga ikut ngonthel bareng bersama ratusan onthelis dan onthelista wilayah Sidoarjo Barat. Ngonthel bareng ini rutenya menjelajahi desa-desa di sekitar Desa Kedungsugo Prambon. (sta/rev)