KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Gotong Royong, Kota Probolinggo. Sidak wali kota ini dilakukan setelah mendapatkan laporan warga, jika sejumlah bedak di pasar itu telah disalahgunakan.
Di pasar itu, wali kota langsung tertuju ke lantai dua yang diisi oleh sejumlah pedagang sayur. Di sana, wali kota mendapati kondisi pasar yang cukup memprihatinkan, yang tak terlihat seperti pasar pada umumnya.
Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL
Pasar itu terlihat tidak layak disebut pasar, karena banyak atap rusak sehingga becek kena guyur air hujan. Secara pribadi, Habib Hadi kemudian menyerahkan sejumlah uang untuk membenahi atap yang bocor. Bergeser di lantai satu, lebih banyak bedak di area dalam yang kosong. Parahnya, beberapa bedak sudah berubah jadi tempat tinggal. Terlihat sejumlah orang tidur di lantai.
Sontak wali kota pun geram mendapati temuan tersebut. Terlebih lagi dalam laporan yang diterima, lokasi itu dipakai untuk tempat mabuk-mabukan. Seketika itu juga semua petugas pasar dipanggil, termasuk Kepala UPT Pasar M Arief Billah yang terkejut dengan kedatangan wali kota.
“Saya minta fungsi pasar dikembalikan, kenyamanan dijaga. Paham ya? Apalagi sampai ada tempat mabuk-mabukkan. Pasar jangan digunakan hal-hal lain. Yang tidak sesuai fungsi pasar harus dirubah,” tegas wali kota pada pegawai pasar.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD
Habib Hadi menjelaskan, dalam sidaknya ia ingin melihat sarana prasarana dan kondisi lainnya di Pasar Gotong Royong. Katanya, pemerintah harus turun tangan untuk ambil alih langkah-langkah sehingga kenyamanan masyarakat di pasar tradisional dapat dilestarikan.
Untuk itu, ia menekankan kepada Kepala UPT Pasar dan jajarannya jika ada toko yang tidak segera diundang untuk dialihkan ke orang lain. “Buat sesuai fungsinya, jangan jadi penampungan, atau tempat tinggal yang menimbulkan keresahan bahkan sampai mabuk-mabukan, menganggu mereka yang bekerja di sini,” tegas Habib Hadi.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Arief Billah menyatakan ada 37 ruko dan 119 bedak di Pasar Gotong Royong, namun ia belum bisa mengetahui berapa yang digunakan dan dialihfungsikan.
Baca Juga: Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?
“Insyaallah dalam waktu dekat kami data dan tindaklanjuti. Kami berharap pedagang bisa menggunakan haknya berjualan dan memenui kewajiban membayar retribusi. Yang menyalahgunakan bedak kami harap segera mengerti karena ini risikonya. Kami juga akan melakukan pendekatan persuasif dan kerjasama dengan instansi terkait,” jelas Arief Billah. (ndi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News