Ketua AKD Gresik: Pengangguran Problem Kronis yang Harus Diatasi

Ketua AKD Gresik: Pengangguran Problem Kronis yang Harus Diatasi Nurul Yatim, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik.

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Fuad Thofi Ihksan (23), warga Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, mengundang keprihatinan Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik. Sebab, korban diduga nekat melompat ke sungai Bengawan Solo dari Jembatan Sembayat lantaran depresi tak kunjung mendapatkan kerja.

Ketua AKD Kabupaten Gresik, Nurul Yatim menilai pengangguran masuk ketegori masalah kronis di Kabupaten Gresik karena bertahun-tahun tak ada eksekusi konkret untuk mengatasinya.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Dalam laporan kepala desa (Kades), bahwa pengangguran terjadi menyeluruh dan menjadi problem semua kepala desa. Berdasarkan data yang didapatkan AKD, pengangguran terbuka pada tahun 2018 saja masih tembus di angaka 38.161 orang yang didominasi usia produktif. ini dipastikan akan terus naik karena banyaknya persoalan hubungan industrial, separti putusan hubungan kerja (PHK)," ujar Nurul Yatim kepada BANGSAONLINE.com, Senin (13/1).

Nurul Yatim mengungkapkan akibat sulitnya mencari pekerjaan, banyak warga Kabupaten Gresik yang akhirnya bekerja sebagai TKI.

Menurutnya, meningkatnya angka pengangguran juga disebabkan lantaran lulusan S1, SMK, SMA tidak bisa mengakses perusahaan-perusahaan di Gresik.

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

"Juga banyak kami temui masyarakat tak mampu sekolah hanya lulusan SMP alias tidak mempunyai skill sehingga tidak bisa mendapat pekerjaan. Fakta ini yang akan mengakibatkan terjadinya penumpukan pencari kerja, sehingga pengangguran makin menumpuk. Hal Ini akan menjadi problem sosial bagi pemerintahan desa (pemdes)," jelas Kades Baron Kecamatan Dukun ini.

"Makanya, kami mendesak Pemkab secepatnya bangun infrastruktur untuk mengantisipasi dampak lonjakan pengangguran," katanya.

"Terlebih, tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Gresik 1,7 persen di atas nasional 1,4 persen dan jauh dari target RPJMD juga akan berpengaruh besar terhadap kebutuhan lapangan pekerjaan," pungkasnya. (hud/dur)

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Diduga Depresi, Wanita di Pekanbaru Melakukan Percobaan Bunuh Diri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO