JAKARTA, HARIAN BANGSA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) memajukan pariwisata di Pulau Madura, Jawa Timur. Menurut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Pulau Madura menyimpan banyak potensi wisata yang belum banyak diketahui publik secara luas.
"Tidak cuma wisata alam, namun juga kuliner, budaya, dan religius. Hanya saya memang masih kalah pamor. Nah, kami ingin agar potensi ini bisa lebih dimaksimalkan lagi agar perekonomian masyarakat di Pulau Madura bisa terangkat. Formatnya adalah Indonesian Islamic Science Park," ungkap Khofifah saat pertemuan dengan Menteri Parekraf, Wishnutama, Jumat (17/1).
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Khofifah datang membawa serta Wakil Gubernur Emil Dardak, Sekretaris Daerah Heru Tjahjono, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Khofifah dan rombongan tersebut mengunjungi sejumlah kementerian/lembaga guna merealisasikan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Jawa Timur meliputi Kawasan Gerbangkertasusila, Bromo Tengger Semeru (BTS), Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Sebelumnya, Khofifah juga mengunjungi Kementerian BUMN, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
Khofifah menerangkan, sejumlah destinasi pariwisata yang cukup potensial di Pulau Madura diantaranya, Gili Labak dan Gili Iyang yang berada di Kabupaten Sumenep. Gili Labak, kata Khofifah, terkenal memiliki keindahan bawah laut dan biota yang beragam. Selain itu pulau ini dikelilingi oleh pasir putih bersih.
Sementara Gili Iyang, lanjut Khofifah, selain memiliki daya pikat pantai yang mempesona juga merupakan pulau dengan kadar oksigen tertinggi di dunia yakni 21,5 persen. Kadar oksigen di pulau tersebut lebih tinggi dari kadar oksigen rata-rata sebesar 20 persen dan merupakan daerah dengan kadar oksigen terbaik di dunia setelah Jordania.
"Daya tarik wisata di pulau ini belum didukung oleh sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai. Maka dari itu, kami berharap Kementerian pariwisata bisa turut mengembangkan pariwisata di Madura, khususnya Indonesian Islamic Science Park , supaya memberi dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat,"terang dia.
Baca Juga: Menparekraf: Kota Mojokerto Jadi Contoh Pengembangan Ekonomi Kreatif
Bangun Islamic Science Park di Madura
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan rencana Pemprov Jatim yang akan membangun Indonesia Islamic Science Park (IISP) di kawasan Jembatan Suramadu, di sisi Madura. Pemprov Jatim sudah menyiapkan konsep Islamic Science Park, yakni 20 persen edukasi, 30 persen keuangan Islam , dan 50 persen wisata.
Baca Juga: Di Talkshow Show Case Bersama Menparekraf, Pj Gubernur Jatim Dorong Inovasi Parekfaf Daerah
Nantinya di kawasan tersebut, tidak hanya menjadi pusat ekonomi syariah, namun juga wisata, budaya, dan juga kuliner. Luas lahan yang dibutuhkan mencapai 101 hektare. Rencana pembangunan Islamic Center tersebut didorong oleh keinginan Khofifah agar pintu masuk ke pulau Madura menjadi tempat dan pusat budaya yang ada di Madura serta diharapkan mengurangi pengangguran.
"Saya ingin Pulau Madura maju, sektor ekonomi bergerak, namun dengan tidak meninggalkan unsur religiusitas dan budayanya dan tetap terjaga lestari,"imbuhnya.
Selain Islamic Science Park, Khofifah juga mamaparkan rencana pengembangan Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS). Pengembangan kawasan tersebut merupakan amanat dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2019.
Baca Juga: Menparekraf Sebut Investasi IKN dari Luar Negeri Sentuh Angka Rp1 Triliun
Menanggapi hal tersebut, Wishnutama mengatakan Kementerian Pariwisata akan mendukung penuh upaya Pemprov Jatim dalam mengembangkan pariwisata di Jawa Timur, khususnya di Pulau Madura. Terkait pengembangan kawasan BTS, lanjut Wisnutama, destinasi wisata unggulan Jatim tersebut akan menjadi prioritas Kemenparekraf pada tahun 2021. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News