KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menjadi pembicara dalam talkshow show case hasil inovasi 5 subsektor bersama Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, dan Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro.
Dalam kesempatan itu, Adhy mendorong inovasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf), karena saat ini menjadi tumpuan ekonomi bagi Jawa Timur. Hal ini dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 77,33 persen.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Sektor pariwisata di Jatim menjadi tumpuan kita. Sehingga tidak ada kata lain, kebijakan di Provinsi Jawa Timur adalah bagaimana berupaya meningkatkan dan mengembangkan sektor parekraf dan budaya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Jatim memiliki potensi kekayaan alam yang sangat melimpah, di antaranya Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu. Selain itu pula, ada Majapahit’s Warrior Underwater Banyuwangi yang baru saja launching.
Sementara itu, Adhy menyebut ada 5 sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Jatim, seperti kuliner sebesar 36,74 persen, kriya 20,12 persen, fesyen 12,28 persen, pertunjukan 10,9 persen dan musik sebesar 8,16 persen.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
“Pariwisata erat kaitannya dengan ekonomi kreatif. Selain kekayaan alam, banyak sekali yang bisa kita jual dan tampilkan ke internasional. Salah satunya adalah wastra (batik). Dan itu bisa diwujudkan melalui ekonomi kreatif kita," paparnya.
Secara khusus soal batik, ia menyatakan Jatim memiliki sejumlah corak batik yang berasal dari berbagai daerah. Salah satunya adalah batik khas Kota Mojokerto yakni Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo dan Menara Tribuana Tungga Dewi.
“Mojokerto dengan kekhasan sejarah Majapahit, dapat menjadi destinasi wisata budaya,” katanya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Dalam acara talkshow tersebut juga dilakukan pemecahan Rekor MURI mewarnai batik khas Kota Mojokerto sepanjang 5.052 meter dengan melibatkan 10.106 peserta. Kemudian juga ada peluncuran kuliner halal Skywalk Mojopahit dan e-Commerce Mojosadean.
Pj Gubernur Jatim yang ikut berpartisipasi dalam pemecahan rekor tersebut bersama Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, selamat dan apresiasi atas dua capaian tersebut.
“Kami atas nama Pemprov Jatim menyampaikan selamat atas dicetaknya Rekor MURI hari ini serta dilaunchingnya kuliner halal dan e-Commerce di Kota Mojokerto. Semoga dapat berdampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Timur,” tandasnya.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Pada kesempatan yang sama, Menparekraf menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto yang telah berkontribusi dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Saya mengapresiasi Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif yang merupakan lokomotif masa depan Indonesia emas 2045,” ucapnya.
Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jatim sangat berkontribusi pada promosi wisata Indonesia ke mancanegara.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Jatim telah menjadi top of mind pariwisata. Ada Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu,” tuturnya.
Senada dengan itu, Pj Wali Kota Mojokerto menyampaikan, dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pengrajin batik, dan masyarakat, acara ini bukan hanya menciptakan sejarah tetapi juga memperkuat posisi batik sebagai salah satu aset budaya dan ekonomi yang vital bagi Kota Mojokerto.
“Melalui gotong royong, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan ekonomi kreatif Mojokerto yang lebih kuat,” katanya.
Baca Juga: Komitmen Pj Gubernur Jatim di Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional 2024
Dengan keberhasilan pemecahan rekor ini, lanjut Ali, Kota Mojokerto tidak bz melangkah maju sebagai kota inovatif tetapi juga terus menunjukkan bahwa kolaborasi masyarakat dan gotong royong adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di masa depan
“Saya ucapkan terima kasih kepada Mas Menteri dan Bapak Pj. Gubernur Jatim atas supportnya, semoga Kota Mojokerto selalu ada di hati,” pungkasnya. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News