SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sekitar 200 mahasiswa Manajemen Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) berkunjung ke sebuah panggung pentas milik C59 Factory yang didesain dengan khas etnik Sunda yang berlokasi di Jalan Caladi Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/2).
Dewi Komala Sari, Kaprodi Manajemen menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini adalah penguatan karakter mahasiswanya untuk menjadi entrepreneur-entrepreneur muda dengan berdasarkan karakter lokal Sidoarjo atau Jawa Timur secara umum.
Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan
"Perkembangan dan kreativitas desain selalu mendukung perkembangan wisata suatu daerah. Salah satu desain yang berkembang pesat seiring perkembangan wisata adalah desain kaus," ungkapnya.
Dalam kunjungan ini, para mahasiswa Umsida dikejutkan dengan sambutan asyik oleh Kang Asep dan Kang Cepot (Wayang Tokoh Cepot) diiringi tetabuhan musik dan logat khas Sunda saat tiba di panggung C 59 Factory.
Salah satu mahasiswa juga diajak untuk berpentas bersama. Ratusan penonton menjadi terbawa gembira ketika mahasiswa Umsida memeragakan silat jawa timuran yang juga merupakan bagian unsur Ludruk.
Baca Juga: Ketua PDM Sidoarjo: Hubungan Muhammadiyah dengan Mas Iin Sangat Erat
Sang Cepot lantas memberi selingan-selingan kelucuan khas wayang golek yang bermuatan entrepreneur.
Kang Cepot dan Kang Asem menjelaskan bahwa C59 terbentuk dan berkembang sejak tahun 1980 karena kecintaan dan kesadaran tentang potensi budaya Sunda yang berpeluang dalam bisnis desain.
Perusahaan kaus C 59 sejak dulu telah dikenal menyuport perkembangan wisata budaya Bandung dan Jawa Barat pada umumnya dan menjadi tujuan observasi pengetahuan bisnis mahasiswa-mahasiswa Umsida.
Baca Juga: Silaturahmi dengan Paslon Subandi-Mimik, Muhammadiyah Sidoarjo: Beliau Punya Komitmen Besar
Selain melihat pentas, ratusan mahasiswa tersebut juga datang ke pusat produksi kaus C59. Mereka mengamati kerja produksi, strategi pemasaran dan segala seluk-beluk perusahaan busana itu.
Diharapkan ketika kembali ke Sidoarjo mereka mempunyai pengalaman untuk mengembangkan potensi bisnis yang ada di sekitarnya.
“Jawa Timur mempunyai kekayaan budaya dan pariwisata yang terus berkembang. Saya berharap kreativitas mahasiswa Manajemen Umsida dapat mendorong perkembangan wisata tersebut dengan menciptakan bisnis desain kaus atau pun bisnis lain seperti yang terjadi di Bandung," ujar Rizky, Dosen Manajemen yang mendampingi mahasiswa. (cat/ian)
Baca Juga: Gelar FGD, Prodi AP Umsida Ungkap Peran Media dalam Branding Politik di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News