SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbeda denqan masjid lain di Kota Surabaya yang banyak tutup dan tak menggelar salat Jumat, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya tetap buka dan menyelenggarakan salat Jumat hari ini (20/3/2020).
Namun jamaah salat Jumat di masjid yang terletak di Kecamatan Jambangan Surabaya ini turun drastis gara-gara warga Surabaya mewaspadai penularan virus corona atau covid-19. Pantauan BANGSAONLINE.com, jamaah salat Jumat di masjid yang diresmikan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 November 2000 itu, turun sekitar 50 persen lebih. Padahal, biasanya, jamaahnya hampir penuh setiap salat Jumat.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
(Jarak antar jamaah salat Jumat satu meter ke samping, baik ke kanan maupun ke kiri, di Masjid Al-Nasional Akbar Surabaya, Jumat (20/30/2020). Foto: BANGSAONLINE.com)
Para Ta'mir Masjid Al-Akbar juga waspada. Berbeda dengan kondisi normal, praktik salat jamaah Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar kali ini juga direngggangkan. Jika dalam kondisi normal para jamaah salat Jumat dianjurkan merapatkan shaf atau barisan sehingga berdempetan antar jamaah atau makmum. Kali ini jarak antar makmum diatur. Yaitu harus berjarak satu meter ke samping, baik ke kanan maupun ke kiri. Jadi jarak antar jamaah atau makmum ke kanan satu meter, ke kiri juga satu meter. Otomatis sangat renggang. Ini untuk menghindari penularan virus corona antar jamaah.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Khutbah Jumat juga dipersingkat. Jika dalam kondisi normal khutbah Jumat sampai hampir satu jam, hari ini hanya sekitar 10 menit. Begitu juga imam salat jamaah Jumat. Biasanya, surat yang dibaca panjang. Kali ini sangat pendek.
Tapi sang imam membaca qunut nazilah. Yaitu doa permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari semua wabah penyakit dan keburukan. Usai salat sang imam juga memimpin doa yang intinya memohon keselamtan kepada Allah SWT agar dihindarkan dari semua penyakit, termasuk virus corona.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Dialog untuk memperdalam materi khutbah Jumat yang biasanya digelar sehabis salat jamaah juga ditiadakan. Tapi proses ikrar bershahadat bagi para muallaf yang masuk Islam tetap dilangsungkan. Ada tiga orang yang masuk Islam di Masjid Nasional Al-Akbar hari ini.
Masjid Nasional Al-Akbar juga mengatur ketat para jamaah. Para petugas menyemprot semua tangan jamaah yang mau masuk masjid dengan hand sanitizer. Para petugas juga membagikan masker berwarna orange secara gratis kepada para jamaah. Selain itu para petugas juga memeriksa suhu tubuh mereka dengan thermal gun, yaitu alat deteksi suhu tubuh. Karena itu sempat terjadi antrian panjang di depan pintu masjid.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Helmy M Noer, sekretaris Masjid Nasional Al-Akbar, mengatakan bahwa semua ini dilakukan untuk ikhtiar dhahir, disamping ikhtiar batin. “Pintu masjid yang dibuka hanya tiga,” katanya. Padahal biasanya jika hari Jumat semua pintu dibuka.
Informasi yang dikumpulkan BANGSAONLINE.com, di Surabaya banyak masjid tutup, tidak menggelar salat Jumat. “Aku gak isok Jumatan cak. Tiga masjid yang saya datangi tutup semua,” kata Nauval Abdi, warga Surabaya kepada BANGSAONLINE.com. (m mas’ud adnan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News