SURABAYA (BangsaOnline) -Tradisi Gubernur Jawa Timur Soekarwo menggelar pesta kembang api di Gedung Negara Grahadi saat malam tahun baru tampaknya harus dipikir kembali kali ini. Bahkan DPRD Jatim dengan tegas meminta Gubernur tidak menggelar pesta pergantian tahun kali ini. Pernyataan itu disampaikan pimpinan Komisi E, Suli Daim.
Politisi PAN ini menilai menggelar pesta tahun baru disaat masyarakat sedang berduka pasca jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Siangapura sangatlah tidak elok. Sebab hal itu bisa melukai perasaan keluarga korban yang saat ini sedang berduka.
"Kami minta pemprov menghentikan tradisi pesta kembang api pada malam tahun baru nanti. Kita harus peka dan berempati dengan keluarga korban AirAsia. Apalagi mayoritas korban pesawat naas itu adalah warga Jawa Timur,"tutur Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim itu, kemarin.
Politisi berlatar pendidik ini menyarankan malam tahun baru kali pesta kembang api diganti dengan muhasabah, perenungan diri serta doa bersama. Karena yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengisi tahun 2015 yang sudah di depan mata ini dengan lebih baik. Terlebih tahun 2015 persaingan akan semakin ketat seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Suli juga menilai pesta kembang api dan konser musik yang biasa digelar di Grahadi tak lebih dari kegiatan hura-hura yang menyedot anggaran tak sedikit. Karena itu, pria berkaca mata ini berharap tradisi pesta tahun baru lebih baik distop untuk seterusnya.
"Saya dari dulu kurang setuju dengan tradisi pesta kembang api itu. Lebih baik distop total, biayanya juga pasti tak sedikit. Lebih baik dialokasikan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat," tegas mantan Ketua Umum PW Pemuda Muhammadiyah Jatim ini.
Senada, pimpinan Komisi D Hamy Wahjunianto menyarankan agar tradisi pesta kembang api diganti dengan istighotsah untuk perenungan diri dan instropeksi agar di tahun yang baru nanti negeri ini terutama Jawa Timur dijauhkan dari musibah dan bencana.
Ketua DPW PKS Jatim ini juga menunjukkan empatinya kepada keluarga korban dengan menginstruksikan kader PKS melakukan pendampingan terhadap keluarga korban yang tidak tercover crisis center di bandara T2 Juanda.
"Ini waktunya berempati bukan berpesta. Karena itu lebih baik pesta kembang api diganti istighotsah,"saran politisi yang akrab disapa Ustad Hamy itu.
Wakil Ketua DPRD Jatim itu juga memberikan apresiasi kepada Badan SAR Nasional (Basarnas) yang dalam waktu singkat berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia di Selat Karimata. Dalam waktu yang singkat pula Basarnas dibantu pihak TNI-Polri berhasil mengevakuasi para penumpang yang menjadi korban.
"Kinerja Basarnas patut diapresiasi. Ini berkat koordinasi yang baik serta doa seluruh masyarakat. Kami berharap, pihak keluarga korban bisa tabah menerima kenyataan ini,"ujar Hamy dengan nada haru.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News