Surabaya Tertinggi Kasus Covid-19 di Jatim, Gugas Bersama TNI-Polri Lakukan Rapid Test On the Spot

Surabaya Tertinggi Kasus Covid-19 di Jatim, Gugas Bersama TNI-Polri Lakukan Rapid Test On the Spot Salah satu pengunjung cafe menutup mata saat petugas mengambil sampel darah untuk dilakukan rapid test.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Provinsi bergerak bersama TNI-Polri melakukan patroli skala besar di titik-titik keramaian Kota Surabaya yang menjadi daerah tertinggi angka kasus positif di .

Senin (13/4) malam, Gugus Tugas bersama TNI-Polri menyisir empat cafe di Kota Surabaya yang masih banyak didatangi pengunjung, khususnya usia muda. Tak hanya melakukan penyisiran dan melakukan sosialisasi persuasif, namun patroli kali ini juga disertai dengan penindakan rapid test on the spot (tes cepat di lokasi).

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Seluruh pengunjung cafe yang didatangi Tim gabungan Gugus Tugas dan TNI-Polri tersebut diwajibkan untuk menjalani rapid test covid-19. Petugas kesehatan yang lengkap berseragam APD sudah menyiapkan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di cafe.

“Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran secara masif dan intensif,” ucap Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024

Pasalnya, dalam dua hari terakhir ini, penambahan angka kasus terkonfirmasi positif di Kota Surabaya sangat signifikan. Di mana dalam sehari, pada tanggal 12 April 2020, pertambahan kasus positif di Surabaya mencapai 83 orang. Yang kemudian berlanjut keesokan harinya, 13 April 2020, pertambahan kasus positif covid-19 di Surabaya mencapai 28 orang.

Total, angka kasus positif di Kota Surabaya sudah menyentuh angka 208 orang. Sementara PDP tercatat 523 orang . Menurut Gubernur Khofifah angka tersebut tidak bisa dianggap remeh.

“Maka kami bekerja sama dengan TNI-Polri khususnya dalam hal ini Polrestabes Kota Surabaya, bergerak melakukan sosialisasi dan juga upaya penindakan rapid test pada masyarakat yang masih nekat nongkrong, atau sekadar keluar rumah bukan alasan yang sangat urgen,” tambah mantan Menteri Sosial ini.

Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?

Lebih lanjut, empat lokasi cafe yang menjadi titik sasaran patroli berskala besar tim gabungan ini ada di cafe kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari, dan juga di kawasan Citraland.

Dari empat lokasi tersebut, tim gabungan mendapatkan hasil patroli terbanyak di salah satu cafe di Wonokromo, tepatnya di Rolag Cafe di Jalan Khairil Anwar. Di lokasi cafe tersebut dan sekitarnya, tim gabungan mendapatkan lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang masih asik nongkrong di cafe-cafe khas anak muda.

Oleh tim, mereka segera diedukasi dan diminta untuk menjalani rapid test covid-19. Screening menggunakan rapid test tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada di antara kerumunan massa di titik tersebut yang terindikasi terjangkit .

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Jika hasilnya positif, maka mereka akan langsung dibawa ke RS milik Pemprov dengan ambulans yang sudah disediakan. Mereka akan dikarantina di sana sembari dilakukan swab PCR. Sedangkan yang hasil screening rapid test-nya negatif maka mereka diperbolehkan pulang.

“Dari alat yang kami bawa ke sini dan dites semua pada pengunjung, semuanya hasilnya negatif. Jika ada yang positif, maka yang lain juga harus mendapatkan perhatian sebagai ODP. Makanya sebelum dites semua sudah didata nama dan alamatnya,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Jatim, Joni Wahyuhadi.

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Joni mengatakan bahwa langkah ini diharapkan bisa efektif untuk melakukan pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2. Terutama untuk mendorong masyarakat untuk tetap di rumah, menjalankan physical distancing dengan tidak banyak berkerumun guna menekan angka penyebaran virus.

“Virus covid-19 ini memang bisa sembuh sendiri dengan ketahanan tubuh yang baik untuk melawan virus. Tapi virus ini penularannya melalui manusia dan sangat cepat. Kita tidak akan bisa menyelesaikan kuratif kalau preventifnya tidak ditangani. Karena virus ini bisa sembuh sendiri, jika penyebarannya tidak ada, tidak ada penularan sehingga kasusnya bisa habis,” tegas Joni.

Joni menegaskan dari patroli skala besar ini, di titik cafe kawasan Wonokromo tidak ditemukan adanya orang yang terdeteksi positif covid-19 lewat rapid test. Sehingga seluruh pengunjung yang sudah menjalani rapid test bisa langsung pulang. Dan Gugus Tugas maupun TNI-Polri mengimbau agar mereka lebih baik tinggal di rumah kecuali untuk kepentingan yang sangat penting.

Baca Juga: Silaturahmi Pj Gubernur Jatim, Kapolri dan Panglima TNI Singgung Insiden Berdarah di Sampang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO