MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Muhammad Al-Barra (Gus Bara) tampaknya mewarisi kedermawanan abahnya, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. Putra pertama Kiai Asep Saifuddin Chalim itu turun ke kampung-kampung membagikan ribuan paket sembako plus uang kepada warga Mojokerto Jawa Timur, terutama mereka yang terdampak virus corona atau covid-19.
Namun sebelum turun ke kampung, Gus Bara start dari kantor PCNU Mojokerto. "Khusus distribusi lewat PCNU sebanyak 1.000 paket," kata Gus Bara kepada BANGSAONLINE.com di kantor PCNU Kabupaten Mojokerto, Kamis (16/4/2020). Satu paket berisi beras 5 kg dan uang Rp 50 ribu dan sebagian Rp 40 ribu.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Menurut Gus Bara, sedekah ini bukan kali pertama. “Sebelumnya saya bekerja sama dengan LP Ma’rif dan Pergunu mengadakan penyemprotan disinfektan pada 300 lebih sekolah dan masjid di seluruh Mojokerto,” kata alumnus Univesitas Al-Azhar itu.
LP Maarif adalah Lembaga Pendidikan di bawah naungan NU, sedang Pergunu adalah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama. Selain penyemprotan, tutur Gus Bara, juga membagi-bagikan masker dan hand sanitizer.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
(Gus Bara menyerahkan langsung bantuan sembako kepada warga Mojokerto terdampak sosial ekonomi covid-19. foto: MA/BANGSAONLINE.COM)
Gus Bara berharap pembagian sembako ini bisa meringankan beban masyarakat, terutama kelas bawah yang terhimpit secara ekonomi akibat covid-19. “Harapannya, semua pihak memberikan sumbangsih. Bagi mereka yang kelebihan rezeki, menyumbangkan rezekinya kepada masyarakat. Bagi mereka yang tidak bisa memberikan harta, memberikan sumbangsih moral dan doa, sehingga covid-19 ini segera hilang dari bumi Indonesia dan dunia,” kata Gus Bara.
Di kantor PCNU, Gus Bara menyerahkan sedekah itu secara simbolik kepada KH Abdul Adzim Alwi, Ketua Tanfidziyah PCNU Mojokerto. Kiai Abdul Adzim mengucapkan terima kasih kepada Gus Bara.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Menurut Kiai Abdul Adzim, wabah virus corona sangat mengganggu kehidupan masyarakat. “Covid-19 ini berdampak sekali pada masalah perekonomian di Mojokerto,” kata Kiai Abdul Adzim Alwikepada BANGSAONLINE.com . Apalagi, warga NU di Mojokerto mencapai 80 persen.
(Gus Bara dan Anam di kantor PCNU Mojokerto. foto: MA/BANGSAONLINE.COM)
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Karena itu, ia berharap sedekah dari Gus Bara ini tidak hanya mengurangi beban ekonomi masyarakat, tapi juga segera melenyapkan covid-19. “Karena ada Hadist berbunyi: Bergegaslah kamu bersodaqoh. Karena bala’ (wabah) tidak akan menjangkau orang bersodaqoh,” kata Kiai Abdul Adzim Alwi sembari menegaskan bahwa sedekah Gus Bara itu akan segera didistribusikan kepada warga NU yang butuh bantuan lewat MWCNU dan ranting serta banom NU.
Gus Bara disambut penuh semangat di kantor PCNU. Selain Kiai Abdul Adzim Alwi, tampak para pengurus dan aktivis NU, termasuk pegiat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim (LPBI) PCNU Mojokerto. Anam, Ketua LPBI PCNU Mojoketo mengaku senang dengan gelontoran sedekah Gus Bara. Menurut dia, PCNU selama 16 hari ini terus bekerja untuk penanganan covid-19.
Usai dari kantor PCNU, Gus Bara langsung turun ke kampung-kampung. Ia didampingi beberapa timnya, diantaranya Sobirin. Gus Bara menemui ketua-ketua RT, RW, tukang becak dan masyarakat langsung. Warga di kampung-kampung - yang sebagian para lansia - tampak sumringah saat didatangi Gus Bara. Saking senangnya bahkan banyak yang mendoakan Gus Bara menjadi pemimpin di Mojokerto.
Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
“Masih muda ya. Semoga jadi wakil bupati Mojokerto,” kata para ibu-ibu usai menerima sembako dan uang dari Gus Bara.
Gus Bara kini memang bakal calon wakil bupati Mojokerto berpasangan dengan bakal calon bupati Ikfina Fatmawati. Disingkat Ikbar.
Namun terlepas sebagai calon wakil bupati, Gus Bara memang punya titisan jiwa dermawan dari Kiai Asep Saifuddin Chalim. “Ya, (nurun) dari Pak Yai. Kalau nggak, ya gak mungkin,” kata Nyai Hj Alif Fadlilah, ibunda Gus Bara.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Tangkap Buron Penganiayaan
Kiai Asep Saifuddin Chalim, ayah Gus Bara, adalah kiai miliarder yang dermawan. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu tiap hari mengeluarkan sedekah puluhan juta kadang sampai ratusan juta. Bahkan Kiai Asep tak segan-segan mengeluarkan uang pribadinya hingga miliran rupiah jika untuk perjuangan Islam dan umat.
Menurut Kiai Asep, putra-putrinya rupanya memang mewarisi jiwan kedermawanannya. “Lia, anak saya yang (kuliah) di Al-Azhar Mesir ya gitu,” tutur Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.COM.
Bahkan, timpal Nyai Alif Fadlilah, setiap ada orang datang langsung diberi uang oleh Lia. “Diberi uang seratus ribuan. Saya tanya, kenapa diberi uang. Katanya kasihan,” kata Nyai Fadlilah sembari tertawa. Buah jatuh, memang tak jauh dari pohonnya.
Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok
Karena itu, banyak yang berharap Gus Bara memimpin Mojokerto. Apalagi ia punya darah biru NU. Kiai Asep Saifuddin Chalim adalah putra pendiri NU KH Abdul Chalim. Kiai Asep selain Ketua Umum Pergunu Pusat juga mantan ketua PCNU Kota Surabaya.
“Selama ini belum ada kader muda yang benar-benar siap untuk menata Kabupaten Mojokerto. Gus Bara, dengan usia sangat muda, istilah sekarang milenial, berani running, berarti luar biasa,” kata Sobirin, tim yang selalu mengawal Gus Bara. Sobirin yang kader NU yakin keadilan sosial di Mojokerto bakal terbukti dengan tampilnya Gus Bara.
Apalagi Gus Bara berasal dari keluarga ulama besar dan kaya raya sehingga untuk urusan ekonomi sudah selesai. Gus Bara kini menjabat Ketua Yayasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang membawahi semua unit pendidikan dan usaha di bawah Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto. Selain berbagai lembaga pendidikan unggulan, yayasan yang dipimpin Gus Bara ini memiliki usaha Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), pabrik tahu, pabrik roti, kantin, kemasan air mineral, dan lainnya. (MA)
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News