Meninggalnya Warga Perantau Bukan Karena Covid-19, Kapolres Imbau Warga Tak Resah

Meninggalnya Warga Perantau Bukan Karena Covid-19, Kapolres Imbau Warga Tak Resah Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi, S.I.K., M.I.K.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Seorang warga perantau Kabupaten yang meninggal dunia saat perjalanan pulang kampung dari Tangerang menuju , sementara dinyatakan negatif penyakit menular. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan sementara.

Warga yang meninggal dunia belum terindikasi terjangkit virus , karena hingga saat ini, tidak ada fakta yang menyebutkan bahwa jenazah positif virus Corona, sehingga masyarakat diminta tidak resah.

Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati

Hal ini disampaikan Kapolres , AKBP Deddy Supriadi, S.I.K., M.I.K. saat Konferensi Pers di Gedung Media Center Pencegahan dan Penanganan di komplek Rumah Dinas Bupati , Kamis (16/04/2020).

“Warga yang meninggal saat ini tidak ada fakta yang menyebutkan bahwa jenazah positif virus corona,” ungkapnya.

Hal itu berdasarkan surat keterangan kematian dari Rumah Sakit dr. Soetomo, bahwa yang bersangkutan belum dipastikan meninggal akibat . Mengingat, pihak rumah sakit tidak bisa memeriksa jenazah, karena perjalanan darat dari Ngawi menuju RS dr. Soetomo Surabaya cukup lama, menyebabkan kondisi jenazah sudah mengalami lebam mayat.

Baca Juga: Relawan Sakera Madura Khofifah-Emil Salurkan Bantuan 7 Tangki Air Bersih di Sumenep

“Petugas tidak bisa mengambil sampel darahnya, karena sudah mengalami kerusakan. Untuk itulah, sebagai upaya pencegahan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memutuskan untuk melakukan proses pemakaman dengan menerapkan protokol pencegahan ,” ungkapnya.

Sementara istri almarhum masih menjalani isolasi di RSUD dr. H. Moh. Anwar . Berdasarkan hasil rapid test, istri almarhum dinyatakan negatif .

“Hasil rapid test kepada istri almarhum asal Kecamatan Bluto dinyatakan negatif, begitu juga setelah dilakukan rontgen paru-paru dinyatakan bersih. Saat ini, dilakukan pemeriksaan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dikirim ke Surabaya, untuk menentukan istri jenazah positif atau negatif covid-19,” imbuhnya.

Baca Juga: Kapal Express Bahari Tiba di Sumenep, Segera Disiapkan untuk Pelayaran Perdana

Pemerintah daerah mengisolasi istri almarhum, sebagai bentuk pencegahan untuk memastikan dan menciptakan Kabupaten tetap dalam zona hijau, sehingga harus dilakukan pemantauan melalui hasil pemeriksaan dari istri almarhum.

“Saat ini masih isolasi selama 14 hari di rumah sakit dan pihak keluarga sudah memahami kondisinya, sehingga bersedia menjalankan sesuai protokol kesehatan,” pungkasnya.

Diketahui, seorang warga Kabupaten itu meninggal dunia di daerah Ngawi, Jawa Timur dalam perjalanan dari Tangerang pada Rabu, 15 April 2020. Jenazah langsung dilarikan ke Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya, untuk mendapatkan penanganan sebelum dipulangkan ke Kabupaten . (aln/rev)

Baca Juga: Tolak Hubungan Badan, Istri di Sumenep Dicekik Suami Hingga Tewas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO