Sebanyak 9.773 Warga Surabaya Telah Jalani Rapid Test

Sebanyak 9.773 Warga Surabaya Telah Jalani Rapid Test Suasana saat rapid test di salah satu pasar di Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) , memastikan terus memantau kondisi perkembangan warganya. Terutama, bagi warga yang sudah mengikuti rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif. Seperti, warga di kawasan Rungkut Lor dan Rungkut Kidul yang kemarin sudah di-rapid test secara serentak.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 , Febria Rachmanita mengatakan, untuk kawasan Rungkut Lor sudah dilakukan rapid test sebanyak 176 orang. Dari jumlah tersebut, 74 di antaranya reaktif dan 102 orang dinyatakan negatif. “Jumlah tersebut khusus untuk wilayah Rungkut Lor ya,” kata feny, sapaan Febria Rachmanita di Balai Kota , Kamis (14/5/2020).

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

Adapun untuk wilayah Rungkut Kidul, kata dia, jumlah rapid test-nya sebanyak 149 orang. Rinciannya, 70 warga berstatus negatif dan 79 lainnya lagi dinyatakan reaktif. Sementara itu, di wilayah Kedung Baruk, total sebanyak 149 orang yang dilakukan rapid test. Dari angka itu, 96 hasilnya negatif dan 53 orang reaktif.

“Tidak hanya itu, kita juga melakukan rapid test di Kedung Asem, jumlahnya 173 orang. Reaktif ada 61 dan negatif 112,” ungkapnya.

Feny juga menyatakan, hingga hari ini total rapid test yang telah dilakukan di Kota kurang lebih mencapai 9.773 orang. Menurutnya, bagi warga yang dinyatakan reaktif pihaknya segera menindaklajuti dengan swab test.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

"Tapi, ada yang langsung pada saat itu juga dilakukan swab test. Ada juga yang besoknya di-swab test. Tapi sekarang, hasilnya belum keluar,” urainya.

Tidak hanya di permukiman warga, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota rupanya juga menggelar rapid test massal di sejumlah pasar di Kota Pahlawan. Seperti halnya yang sudah berlangsung beberapa hari lalu di Pasar Genteng, Pasar Simo, dan Simo Gunung, serta Pasar Keputran.

“Untuk hasilnya yang Pasar Genteng total rapid test-nya ada 50, yang reaktif ada 25 orang. Pasar Keputran ada 15 reaktif dari 50 orang,” jelasnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Kepala Dinkes Kota ini pun menegaskan, pihaknya terus menerus melakukan rapid test dengan tujuan agar dapat memisahkan mana warga yang negatif dan reaktif. “Karena setelah reaktif, langsung kita tempatkan di hotel agar terpisahkan dari yang negatif itu sampai hasil swab test-nya keluar,” paparnya.

Di samping itu, Feny menyebut rapid test massal dilakukan agar dapat menekan angka penularan dan kurvanya mampu menurun. “Ini terlihat banyak ya, karena kita baru punya rapid test. Tes PCR-nya juga bertambah di Institute of Tropical Disease (ITD), Rumah Sakit Premiere, dan Rumah Sakit Adi Husada,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya juga berharap agar masyarakat tetap menjaga diri dengan meningkatkan kedisiplinannya. Terutama tetap menerapkan physical distancing, menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menghindari gerombolan, dan jaga jarak. (ian/zar)

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO